MEDAN - Urusan duit Rp30 triliun jadi bahan pertanyaan calon wali kota Medan Akhyar Nasution ke pesaingnya Bobby Nasution dalam debat Pilkada Medan. Akhyar mempertanyakan statement Bobby Naustion soal anggaran Medan mencapai Rp30 triliun.
“Paslon nomor 2 (Bobby Nasution-Aulia Rachman), dua bulan lalu saudara mengatakan ada anggaran Rp30 triliun di Kota Medan, kami nggak tahu 30 triliun. Kami mohon penjelasan, angka Rp30 triliun dari mana?” tanya Akhyar Nasution dalam debat Pilkada Medan yang disiarkan YouTube KPU Medan, Sabtu, 21 November.
Bobby Nasution lantas menerangkan maksud dari pernyataannya menyebut uang Rp30 triliun. Jumlah itu disebut akumulasi dari 5 tahun kepemimpinan wali kota-wakil wali kota.
“Yang saya tahu, 1 tahun kurang lebih kota Medan punya anggaran lebih dari Rp6 triliun dan masa jabtan wali kota ini 5 tahun sekali. Pembangunan dilakukan dalam satu periode kepemimpinan anggaran Rp30 triliun,” jawab Bobby.
Bobby Nasution menyebut seharusnya penggunaan anggaran menunjukkan kemajuan pembangunan. Karena itu Bobby-Aulia ingin membuat transparansi anggaran bila terpilih di Pilkada Medan.
“Masyarakat tahu ini kota Medan punya anggaran berapa dan digunakan lebih banyak ke mana. Infrastruktur, taman, pendidikan atau kesehatan, ini harus jelas diinformasikan ke masyarakat biar tahu. Kalau pemimpin tidak tahu bagaimana masyarakat,” sindir menantu Presiden Jokowi ini.
BACA JUGA:
Di seberang sana, Akhyar mengoreksi Bobby. Data Bobby Nasution disebut salah. Akhyar yang cuti pilkada dari posisi terakhir Plt Wali Kota Medan ini membeberkan realisasi APBD Kota Medan yakni Rp4,3 triliun pada tahun 2016, Rp4,4 triliun tahun 2017, Rp4,25 triliun pada tahun 2018 dan Rp5,05 triliun realisasi APBD tahun 2019.
“Masih 4 tahun anggaran totally Rp18 triliun. Jadi Bapak Ibu, kota Medan transparansi anggaran ada, tinggal buka website Pemko Medan semua anggaran itu ada tercantum. Data-data yang tidak benar harus diperbaiki,” ujar Akhyar dalam debat Pilkada Medan.
“Pemimpin di kota Medan harus menyampaikan data, hal yang benar, jangan berdasarkan asumsi, perkiraan tapi by data. Sebagai pemimpin bekerjalah dengan data,” balas Akhyar menyindir Bobby.
Pernyataan Akhyar ini direspons calon wakil wali kota pasangan Bobby, Aulia Rachman. Menurutnya terjadi banyak kebocoran anggaran dari dinas di Pemko Medan. Resapan anggaran di kecamatan disebut Aulia paling tinggi 60 persen.
“Penggunaan anggaran yang tidak baik salah satunya bidang kesehatan. Penggajian dari pada perawat sampai 3 bulan lebih baru bergaji, ini satu kezaliman, perawat di masa pandemi COVID mereka pejuang. Kenapa anggaran mereka seperti itu? Kalau (sistem) terbuka insyaallah kita tahu,” kata Aulia yang pernah menjabat anggota DPRD Medan ini.