PM Ismail Sabri Yaakob Siap Gandeng Oposisi, Raja Malaysia: Kedewasaan Seperti Ini yang Diinginkan Masyarakat
Ismail Sabri Yaakob saat dilantik sebagai Perdana Menteri oleh Raja Malaysia. (Twitter/@IsmailSabri60)

Bagikan:

JAKARTA - Raja Malaysia menyambut baik rencana Pemerintahan Malaysia di bawah Perdana Menteri Ismail Sabri Yaakob, yang akan menggandeng kelompok oposisi untuk menjaga stabilitas politik selama memerangi pandemi COVID-19.

Ismail Sabri Yaakob menjabat bulan lalu dengan mayoritas parlemen yang tipis, menjadi perdana menteri ketiga dalam tiga tahun terakhir, setelah sebelumnya ada politisi senior Mahathir Mohamad dan Muhyiddin Yassin.

Dalam pernyataan bersama pada Minggu malam, perwakilan dari pemerintah dan blok oposisi Pakatan Harapan pimpinan Anwar Ibrahim mengatakan, mereka telah sepakat untuk fokus pada inisiatif dan reformasi transformasi.

"Semua pihak telah sepakat bahwa MoU ini bertujuan untuk mengembalikan stabilitas politik negara dalam rangka memerangi pandemi COVID-19 dan menghidupkan kembali perekonomian melalui kerja sama bi-partisan," kata mereka mengutip Reuters Senin 13 September.

Pakta tersebut mengikuti tawaran Ismail Sabri Yaakob pada Hari Jumat untuk memperkenalkan reformasi politik, termasuk undang-undang baru untuk mencegah pembelotan dan membatasi masa jabatan perdana menteri hingga 10 tahun, dalam upaya untuk memenangkan dukungan oposisi untuk kepemimpinannya.

Tawarannya juga mencakup; kesepakatan bipartisan pada setiap RUU yang akan diperkenalkan di parlemen, masukan dari partai oposisi di dewan pemulihan nasional dan segera menurunkan usia pemilih minimum dari 21 menjadi 18. Dia juga mengatakan pemimpin oposisi akan diberikan hal yang sama.Remunerasi dan hak istimewa sebagai menteri kabinet.

Terpisah, Raja Malaysia Al-Sultan Abdullah Ri'ayatuddin Al-Mustafa Billah Shah mengatakan, dia menyambut baik dan menghargai kerja sama bipartisan yang digagas oleh pemerintah baru dan oposisi.

"Saya menyambut baik dan menghargai upaya untuk mewujudkan pendekatan baru, kerja sama dual-partisan yang melibatkan semua pihak, yang akan membangun lanskap politik baru dan membawa perubahan dalam sistem administrasi negara,” katanya dalam dekrit kerajaan di parlemen, Senin seperti mengutip CNA.

"Kedewasaan seperti inilah yang diinginkan masyarakat,” tambahnya.

Ini adalah pertemuan parlemen pertama di bawah pemerintahan Perdana Menteri Ismail Sabri Yaakob. Dewan Perwakilan Rakyat akan bertemu selama 17 hari hingga 12 Oktober, sedangkan Senat akan bertemu dari 4 Oktober hingga 26 Oktober.

Dalam pidatonya pada upacara pembukaan, raja mengatakan pemerintah baru harus menggandakan upayanya untuk memerangi COVID-19 dan membawa negara dan rakyat keluar dari pandemi.

“Dengan budaya kerja berkinerja tinggi dan fokus pada tujuan jangka pendek dan jangka panjang, saya yakin pemerintah ini dapat membuktikan pencapaian awal dalam 100 hari," ujar Raja Malaysia.

"Ke depan, saya menyarankan semua pihak untuk mempraktikkan demokrasi deliberatif dalam mencari solusi untuk semua masalah," harapnya.

Raja juga mendesak anggota parlemen untuk kembali fokus memerangi pandemi, dan membuat negara bersinar kembali.

"Saran saya untuk semua, jangan mempertaruhkan masa depan negara dan warganya hanya untuk mencapai agenda tertentu," tandas Raja Malaysia.