Istana Negara Umumkan Ismail Sabri Yaakob Perdana Menteri Malaysia
Ismail Sabri Yaakob. (Wikimedia Commons/Sophie ds15)

Bagikan:

JAKARTA - Ismail Sabri Yaakob akan menjadi perdana menteri Malaysia berikutnya, kata Istana Negara Malaysia, Jumatmenyusul beberapa hari ketidakpastian politik di negara tersebut.

Pengawas Keuangan Keluarga Kerajaan dan Rumah Tangga Ahmad Fadil Shamsuddin, dalam sebuah pernyataan mengatakan, sesuai dengan pencalonan Ismail Sabri sebagai perdana menteri oleh 114 anggota parlemen, mencapai mayoritas untuk membentuk pemerintahan baru.

“Sejalan dengan itu dan sejalan dengan Pasal 40(2)(a) dan 43(2)(a) Konstitusi Federal, Yang Mulia telah menyetujui untuk menunjuk Ismail Sabri Yaakob (Bera MP) sebagai perdana menteri kesembilan Malaysia," bunyi pernyataan itu, seperti mengutip CNA Jumat 20 Agustus.

Rencananya, jika tidak ada perubahan dan halangan, pelantikan Ismail Sabri Yaakob sebagai perdana menteri baru akan dilaksanakan pada Hari Sabtu besok pukul 14.30 waktu setempat.

Sebelumnya, pengunduran diri Muhyiddin Yassin pada Hari Senin telah menjerumuskan Putrajaya ke dalam kekacauan politik. Raja Malaysia menerima pengunduran dirinya dan mengangkatnya sebagai perdana menteri sementara sampai pemerintahan baru dapat dibentuk.

Pada hari Selasa, raja memanggil semua pemimpin partai politik utama ke istana, saat ia berusaha mengidentifikasi perdana menteri baru. Saat ini ada 220 anggota parlemen dan dua kursi kosong di Majelis Rendah.

Semua anggota parlemen diminta untuk menyerahkan surat pernyataan ke Istana Negara untuk menyatakan seseorang yang mereka dukung, untuk menjadi perdana menteri berikutnya pada pukul 4 sore pada Hari Rabu.

Raja Malaysia sebelumnya mengatakan, perdana menteri baru harus mengajukan mosi percaya di parlemen sesegera mungkin. Dia memanggil 114 anggota parlemen yang berjanji mendukung Ismail Sabri pada Hari Kamis, untuk memverifikasi pendirian mereka.

Dan, sebuah pertemuan khusus para penguasa Melayu diadakan pada Hari Jumat, di mana raja berbagi keputusan anggota parlemen mengenai siapa yang mereka dukung sebagai perdana menteri berikutnya.