JAKARTA - New South Wales mencatat lonjakan kasus infeksi COVID-19, setelah tiga hari berturut-turut sebelumnya mengalami penurunan, saat tiga perempat dari populasi di negara bagian ini yang berusia 16 tahun ke atas telah menerima dosis pertama vaksin COVID-19.
Australia telah mengunci Sydney dan Melbourne, kota-kota terbesarnya, setelah wabah varian Delta yang sangat menular sejak Juni mengakhiri, bulan-bulan dengan sedikit atau tanpa transmisi komunitas.
Negeri Kangguru kini memilih bersiap untuk hidup dengan virus, dibanding menghilangkannya, seiring dengan target vaksinasi 70 persen dari total populasi orang dewasa yang berjumlah 20,6 juta orang yang diharapkan tercapai awal November mendatang.
Mengutip Reuters 8 September, Rabu ini Negara Bagian New South Wales melaporkan 1.480 kasus yang didapat secara lokal, naik dari 1.220 sehari sebelumnya, sementara kasus di negara tetangga Victoria turun menjadi 221 dari 246.
Selain itu, sembilan kematian baru dilaporkan, kendati peningkatan vaksinasi COVID-19 membuat tingkat kematian akibat wabah saat ini sekitar 0,41 persen atau berada di bawah periode sebelumnya.
Saat bersiap untuk keluar dari penguncian di dua kota terbesarnya, pemerintah sedang mempertimbangkan penggunaan sertifikat vaksinasi untuk perjalanan internasional mulai Oktober, kata Sydney Morning Herald dalam sebuah laporan tanpa mengutip sumber.
Warga Australia dilarang meninggalkan negara itu kecuali mereka memiliki pengecualian, sementara pelancong yang kembali harus menjalani karantina hotel selama dua minggu dengan biaya sendiri.
Pemodelan pandemi terbaru oleh Burnet Institute menunjukkan, tanpa penguncian atau vaksinasi cepat akan ada sekitar 590.000 lebih banyak kasus dan 5.800 kematian di 12 daerah pinggiran barat Sydney yang terpukul keras selama enam bulan hingga Desember.
BACA JUGA:
Mengutip Worldometers, Australia hingga kini mencatat 66.317 kasus infeksi COVID-19, dengan jumlah kematian kini mencapai 1.063 dan 35.378 pasien sembuh sejak pandemi tahun lalu.