Bagikan:

JAKARTA - Otoritas setempat memprediksi Sydney yang menjadi pusat wabah virus corona terbesar saat ini di Australia, diperkirakan akan mengalami puncak infeksi harian pekan depan, sementara upaya pelonggaran vaksinasi terus ditingkatkan, untuk melonggarkan aturan penguncian.

Australia tengah berjuang menahan gelombang infeksi ketiga COVID-19 yang disebabkan oleh varian Delta di Sydney, Australia dan ibukota Canberra, memaksa lebih dari setengah populasi negara itu yang berkisar 25 juta penduduk, untuk berada di bawah penguncian ketat di rumah.

Perdana Menteri New South Wales Gladys Berejiklian mengatakan, pemodelan pemerintah mengungkapkan New South Wales akan mencapai jumlah tertinggi permintaan tempat tidur perawatan intensif pada awal Oktober, dengan 'tekanan' tambahan pada sistem dalam beberapa pekan ke depan.

Pemodelan menunjukkan, kasus harian di pinggiran Kota Sydney yang terkena dampak terburuk diperkirakan akan meningkat hingga 2.000 kasus sampai pertengahan bulan ini.

"Jika terlalu banyak dari kita melakukan hal yang salah, (jika) ada terlalu banyak peristiwa penyebaran super, kita bisa melihat angka-angka itu lebih tinggi," ujar Berejiklian saat jumpa pers di Sydney seperti mengutip Reuters Senin 6 September.

Sebanyak 1.071 kasus COVID-19 saat ini berada di rumah sakit New South Wales, dengan 177 orang dalam perawatan intensif (ICU), 67 di antaranya memerlukan ventilasi. Para pejabat mengatakan, mereka memiliki empat kali lipat tempat tidur ICU menjadi sekitar 2.000 di negara bagian awal tahun lalu, untuk menangani pandemi.

Sementara itu, New South Wales melaporkan 1.281 kasus baru pada Senin, sebagian besar di Sydney, turun dari 1.485 sehari sebelumnya. Lima kematian baru dicatat. Sementara, Negara Bagian Victoria, yang mencakup Melbourne, melaporkan 246 kasus baru pada Senin, atau merupakan kenaikan harian terbesar tahun ini.

Untuk diketahui, mengutip Worldometers Australia hingga 6 September mencatat 63.142 kasus infeksi COVID-19, dengan 1.044 pasien meninggal dan 34.413 pasien sembuh total sejak pandemi tahun lalu.