JAKARTA - Hampir setengah juta dosis vaksin COVID-19 lansirsan Pfizer-BioNTech tiba di Australia semalam, batch pertama dari kesepakatan pertukaran dengan Inggris yang digunakan Australia untuk mempercepat program inokulasinya, menurut pejabat Senin waktu setempat.
Australia diketahui tengah berjuang menahan gelombang infeksi ketiga COVID-19 dengan varian Delta menyebabkan Sydney, Melbourne dan ibukota Canberra berada dalam penguncian, menyebabkan lebih dari setengah populasi yang berjumlah 25 juta orang tinggal di rumah.
Pemerintah federal Australia telah menjanjikan lebih banyak kebebasan bergerak, melonggarkan penguncian, setelah 70 hingga 80 persen populasi berusia di atas 16 tahun menerima vaksin COVID-19 penuh.
Diketahui, Negeri Kangguru menyetujui kesepakatan pertukaran vaksin dengan Inggris dan Singapura pekan lalu untuk total sekitar 4,5 juta dosis vaksin Pfizer-BioNTech, dua kali lipat dari pasokan bulan ini.
"Akan ada penerbangan lain dalam beberapa hari, tetapi kami akan mendapatkan satu juta dosis per minggu dari total empat juta dosis untuk empat minggu ke depan," terang Letnan Jenderal John Frewen, kepala satuan tugas vaksinasi, mengatakan kepada penyiar ABC, mengutip Reuters Senin 6 September.
Frewen mengatakan, satu juta dosis vaksin Moderna juga akan mencapai Australia dalam seminggu mendatang atau lebih, menjadi vaksin ketiga setelah sebelumnya negara tersebut menggunakan vaksin Pfizer dan AstraZeneca.
Di bawah kesepakatan pertukaran vaksin, Australia akan mengembalikan jumlah vaksin Pfizer-BioNTech yang setara ke Inggris dan Singapura akhir tahun ini.
BACA JUGA:
Hingga saat ini, lebih dari 38 persen populasi orang dewasa Australia telah divaksinasi lengkap, dengan negara tersebut diperkirakan akan mencapai 70 persen pada awal November, berdasarkan kecepatan program vaksinasi COVID-19 saat ini.
Untuk diketahui, mengutip Worldometers Australia hingga 6 September mencatat 63.142 kasus infeksi COVID-19, dengan 1.044 pasien meninggal dan 34.413 pasien sembuh total sejak pandemi tahun lalu.