Singapura Negara Asia Pertama Penerima Vaksin COVID-19 dari Pfizer
Ilustrasi foto vaksin Pfizer (Sumber: Antara)

Bagikan:

JAKARTA - Singapura jadi negara Asia pertama yang menerima vaksin buatan Pfizer/BioNtech. Singapura menerima vaksin tersebut pada Senin, 21 Desember malam.

Pengiriman diangkut dengan penerbangan SQ7979 melalui kargo Singapore Airlines (SIA) 747-400. Penerbangan itu berangkat pada Minggu, 20 Desember dari Brussels.

Perdana Menteri (PM) Singapura Lee Hsien Loong mengumumkan pada 14 Desember bahwa otoritas Singapura telah menyetujui vaksin Pfizer/BioNTech. Kala itu ia juga mengatakan pengiriman pertama akan tiba pada akhir Desember.

Pengiriman vaksin dilakukan seminggu sebelum Singapura memasuki Tahap 3 dari pembukaan kembali pada 28 Desember. Mengutip Channel News Asia, Selasa, 22 Desember, PM Lee mengatakan dirinya senang melihat keberhasilan pengiriman pertama vaksin.

Ia menggambarkan pengiriman vaksin ini sebagai "hadiah selamat datang yang kita semua nantikan." Dalam sebuah unggahan di Facebook, PM Lee berterima kasih kepada agen dan pekerja yang membuat pengiriman vaksin berhasil.

Ia juga berterima kasih kepada satuan tugas multi-kementerian yang menangani wabah COVID-19 di Singapura. PM Lee mengatakan akan mengumumkan rincian peluncuran vaksin "pada waktunya."

"Ini tahun yang panjang dan berat. Saya berharap berita ini bisa menghibur warga Singapura di musim perayaan ini, dan alasan untuk optimis di tahun 2021," katanya.

Singapura adalah salah satu dari sedikit negara pertama yang menyetujui dan mendapatkan vaksin COVID-19. Negara lain yang telah menyetujui vaksin Pfizer-BioNTech adalah Inggris, Amerika Serikat (AS), Kanada, Swiss, Bahrain dan Qatar. Inggris, AS dan Kanada sudah melakukan vaksinasi.

Vaksinasi di Singapura akan bersifat sukarela dan prioritas akan diberikan kepada mereka yang paling berisiko, seperti petugas garis depan dan perawatan kesehatan, serta orang tua dan yang rentan. Setelah itu Komite Ahli Vaksinasi COVID-19 mengusulkan untuk secara bertahap memvaksinasi seluruh warga Singapura dan mencakup semua orang yang menginginkan vaksinasi pada akhir 2021.

Vaksinasi akan diberikan secara gratis untuk semua warga Singapura serta penduduk jangka panjang yang saat ini berada di Singapura. PM Singapura mengatakan bahwa dia dan rekan-rekan kabinetnya akan divaksinasi lebih awal untuk menunjukkan kepada semua orang bahwa mereka yakin vaksin itu aman.

Untuk vaksin Pfizer-BioNTech, diperlukan dua dosis untuk diberikan dengan selang waktu 21 hari. Singapura juga telah menandatangani perjanjian pembelian di muka untuk kandidat vaksin lain yang menjanjikan, termasuk yang dikembangkan oleh Moderna dan Sinovac.

Vaksin Pfizer memiliki tingkat kemanjuran 95 persen. Vaksin Pfizer menggunakan teknologi mRNA (messenger ribonucleic acid), perlu disimpan pada suhu minus 70 derajat Celsius, yang menghadirkan beberapa tantangan logistik.

Teknologi baru ini menggunakan materi genetik dalam bentuk mRNA untuk mengajarkan sel manusia membuat “protein lonjakan” yang memicu respons imun. Sebaliknya, vaksin tradisional memasukkan virus yang lemah atau tidak aktif ke dalam tubuh kita.

Selain itu vaksin Pfizer disarankan untuk tidak disuntikkan kepada wanita hamil, orang dengan sistem kekebalan yang lemah dan mereka yang berusia di bawah 16 tahun. Hal tersebut dikarenakan data keamanan dan kemanjuran pada kelompok ini belum tersedia.

Otoritas Ilmu Kesehatan Singapura (HSA) juga mengatakan bahwa orang dengan riwayat anafilaksis atau memiliki reaksi alergi parah tidak menerima vaksin Pfizer. Hal ini senada nasihat yang dikeluarkan di Inggris dan AS. Profil keamanan vaksin "umumnya konsisten” dengan vaksin terdaftar lainnya, menurut HSA. Beberapa orang mungkin mengalami efek samping seperti nyeri, bengkak di tempat suntikan, kelelahan, sakit kepala dan nyeri otot setelah vaksinasi.