JAKARTA - Singapura menargetkan proses vaksinasi COVID-19 di negaranya selesai dalam waktu satu tahun. Vaksin yang akan digunakan di Singapura adalah vaksin Pfizer, Moderna, dan Sinovac.
Duta Besar RI untuk Singapura, Suryopratomo menyebut pemerintah Singapura yakin 5,6 juta warganya akan telah selesai divaksinasi COVID-19 pada akhir tahun 2021.
WNI diutamakan dalam vaksinasi. Setelah itu, Singapura bakal menyuntik vaksin kepada WNA yang telah lama tinggal di sana.
"Dibutuhkan waktu 1 tahun untuk negara Singapura dengan jumlah penduduk yang sangat kecil. Vaksinasinya terhadap 5,6 juta orang Singapura, termasuk di dalamnya WNA yang memang tinggal lama seperti diploma, pada akhir tahun 2021, mereka baru akan mendapatkan vaksinasi," kata Tomo dalam diskusi yang ditayangkan Youtube BNPB Indonesia, Selasa, 5 Januari.
BACA JUGA:
Tomo bilang, respons warga terhadap persiapan vaksinasi di Singapura berbeda dengan Indonesia. Di Singapura tidak ada acara seremoni atau konferensi ketika vaksin didatangkan.
Sebab, saat ini Singapura telah berhasil menekan angka penularan COVID-19. Per tanggal 4 Januari, total kasus di Singapura sebanyak 58.721 kasus. Kemudian, kasus sembuh sebanyak 58.497 kasus. Lalu, total kematian sebanyak 29 kasus.
"Di sini sesuatu yang normal saja, karena sekarang di Singapura dihadapkan kepada angka penularan sangat rendah dan nyaris tidak ada angka penularan yang terjadi di komunitas," tutur Tomo.
Dalam kesempatan ini, Tomo juga menyebut bahwa Singapura memiliki tempat penyimpanan vaksin khusus Pfizer yang mampu menjaga suhu hingga minus 70 derajat celsius.
"Tidak semua negara di Asia memiliki fasilitas itu. Singapura menawarkan diri, untuk negara Asia yang menggunakan produk pfizer, bisa disimpan di Singapura. Mereka memungkinkan untuk bisa membantu mendistribusikan kalau memang diperlukan," jelas dia.