Virus Corona Varian India Ancam Anak-anak, Singapura Tutup Sekolah
Ilustrasi sekolah di Singapura. (Wikimedia Commons/Terence Ong)

Bagikan:

JAKARTA - Otoritas Singapura memutuskan untuk menutup sekolah di negara tersebut mulai pekan ini, serta memersiapkan program vaksinasi COVID-19 untuk anak-anak, di tengah kekhawatiran terhadap virus corona varian India.

Melansir Reuters Senin 17 Mei, semua sekolah dasar, menengah, dan menengah pertama akan beralih ke pembelajaran berbasis rumah penuh mulai Rabu hingga akhir semester sekolah pada 28 Mei.

Langkah ini diambil seiring meningkatnya kekhawatiran terhadap anak-anak yang rentan oleh infeksi varian India. Sehingga, Kementerian Pendidikan pun memilih untuk menerapkan sekolah daring.

"Beberapa dari mutasi (virus) ini jauh lebih ganas, dan tampaknya menyerang anak-anak yang lebih kecil. Peningkatan tajam jumlah kasus komunitas saat ini mengharuskan kami untuk secara signifikan mengurangi pergerakan dan interaksi kami dalam beberapa hari mendatang," jelas Menteri Pendidikan Singapura Chan Chun Sing.

"Peningkatan tajam jumlah kasus komunitas saat ini mengharuskan kami untuk secara signifikan mengurangi pergerakan dan interaksi kami dalam beberapa hari mendatang. (Kendati demikian) tak satu pun dari anak-anak yang tertular virus itu sakit parah dan beberapa memiliki gejala ringan," tambahnya.

Pada Hari Minggu, Singapura mengonfirmasi 38 kasus COVID-19 yang ditularkan secara lokal, jumlah harian tertinggi sejak pertengahan September, dengan 17 saat ini tidak ditautkan. Kasus-kasus tersebut termasuk empat anak yang terhubung ke sebuah cluster di pusat pendidikan.

"Jenis B1617 (varian India) tampaknya lebih memengaruhi anak-anak," kata Menteri Kesehatan Ong Ye Kung, mengutip Direktur Layanan Medis Kementerian Kesehatan Kenneth Mak. Tidak dijelaskan berapa jumlah anak yang tertular virus tersebut.

Singapura melaporkan lebih dari 61.000 total kasus virus, dengan sebagian besar terkait dengan wabah tahun lalu di asrama pekerja asing dan 31 kematian. Kasus baru Hari Minggu adalah jumlah infeksi lokal tertinggi di luar asrama dalam setahun.

Meskipun kasus harian Singapura masih hanya sebagian kecil dari jumlah yang dilaporkan di antara tetangganya di Asia Tenggara, infeksi telah meningkat dalam beberapa pekan terakhir. Mulai Minggu, pemerintah menerapkan pembatasan ketat pada pertemuan dan kegiatan publik sejak penguncian tahun lalu.

Untuk diketahui, vaksinasi COVID-19 di Singapura dibatasi oleh kecepatan kedatangan pasokan vaksin. Para ahli sedang mempelajari apakah akan memberikan satu dosis vaksin dan memperpanjang interval antara suntikan, kata Ong.

Lebih dari seperlima penduduk negara telah menyelesaikan rejimen vaksinasi dua dosis dengan vaksin dari Pfizer/BioNTech dan Moderna . Pihak berwenang akan mengundang orang di bawah usia 45 tahun untuk menerima suntikan mulai paruh kedua Mei.

"Pemerintah juga sedang mengerjakan rencana untuk memvaksinasi anak-anak di bawah 16 tahun setelah persetujuan peraturan, yang sedang diupayakan oleh Pfizer," pungkas Chan.