Bagikan:

JAKARTA - Otoritas kesehatan China mengumumkan, negara tersebut memiliki 25 kasus baru infeksi COVID-19 pada laporan Hari Minggu kemarin, naik dari sehari sebelumnya yang hanya 18 kasus, pada laporan Senin. 

Melansir CNA, Senin 17 mei, Komisi Kesehatan Nasional China mengatakan, lima dari kasus baru adalah infeksi lokal, tiga di Provinsi Liaoning  dan dua di Provinsi Anhui. Kasus lainnya adalah infeksi impor yang berasal dari luar negeri.

Jumlah total kasus baru yang dikonfirmasi ini adalah yang tertinggi sejak laporan 26 kasus baru infeksi COVID-19 yang dilaporkan pada 2 April lalu.

Jumlah kasus asimtomatik baru, yang tidak diklasifikasikan oleh China sebagai kasus yang dikonfirmasi, turun menjadi 17 dari 19 kasus sehari sebelumnya. Dengan demikian, jumlah total kasus COVID-19 yang dikonfirmasi di daratan China sekarang mencapai 90.872, sementara jumlah kematian tetap tidak berubah di 4.636.

Sementara itu, Kepala Ahli Epidemiologi di Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) China Wi Zunyou menyebut, lonjakan kasus COVID-19 sporadis baru-baru di Kota Pelabuhan Yingkou, Provinsi Liaoning, karena kasus impor dan otoritas setempat belum menentukan sumber infeksi. 

Wu membuat penilaian ini berdasarkan waktu permulaan kasus dan lokasi terbaru di kota tersebut, serta di Kota Lu'an, Provinsi Anhui, melansir Global Times.

Menurutnya, meskipun kota Lu'an di Provinsi Anhui China Timur melaporkan kasus yang dikonfirmasi terlebih dahulu, namun waktu timbulnya kasus Yingkou di Provinsi Liaoning lebih awal.

"Biasanya, itu adalah kasus impor atau item yang menghasilkan kasus baru di China. Sebagai provinsi pedalaman, kemungkinan kebangkitan Anhui akibat kasus impor rendah. Tapi Liaoning, provinsi tempat Yingkou berada, telah melaporkan beberapa wabah domestik yang dipicu oleh kasus impor," paparnya. 

Terkait hal ini, Komisi Kesehatan Nasional China telah mengirim kelompok kerja ke Provinsi Liaoning untuk memandu pekerjaan pencegahan dan pengendalian epidemi COVID-19.