Jelang Pencabutan Pembatasan, 20 Juta Warga Inggris Selesai Divaksin COVID-19
Ilustrasi vaksin COVID-19. (Wikimedia Commons/Ministerio de Defensa del Perú)

Bagikan:

JAKARTA - Jika tidak ada aral melintang, Inggris akan mencabut pembatasan akibat COVID-19 di sebagian besar wilayahnya pada Hari Senin ini. Aktivitas perekonomian akan dibuka kembali. 

Aktivitas di luar ruangan juga akan diizinkan kembali, seperti minum di pub, menyantap makanan di restoran, hingga menyaksikan kembali film di bioskop kesayangan.

Ini dimungkinkan setelah berbagai upaya penanganan COVID-19 yang komprehensif, termasuk dengan kampanye vaksinasi COVID-19. Sehari sebelum pencabut lockdown, lebih dari 20 juta penduduk Inggris sudah divaksin COVID-19 lengkap atau sudah menerima dua dosis vaksin.

Statistik pemerintah menunjukkan 20.103.658 juta telah menerima dua dosis vaksin mereka, atau 38,2 persen dari populasi orang dewasa. Dan 36.573.354, atau 69,4 persen dari populasi orang dewasa, telah menerima dosis pertama sejak dimulainya kampanye di Inggris pada 8 Desember.

Menteri Kesehatan Inggris Matt Hancock mengatakan, program vaksinasi telah membuat langkah luar biasa dalam mencapai angka 20 juta.

"Menerima dosis kedua sangat penting untuk memastikan Anda memiliki perlindungan tertinggi dari virus mematikan ini," kata Hancock, melansir Reuters Senin 17 Mei. 

Sementara itu, Menteri Vaksin Inggris Nadhim Zahawi mengatakan, perkembangan saat ini menjadi tongak sejarah luar biasa bagi Inggris. 

"Sangat menginspirasi melihat tanggapan publik yang luar biasa atas seruan kita untuk mendapatkan suntikan," tukas Zahawi.

"Kami memiliki salah satu tingkat penyerapan vaksin tertinggi di dunia, tetapi pekerjaan kami belum selesai," sambungnya.

Untuk diketahui, berbeda dengan uji klinis di mana vaksin kedua diberikan setelah empat minggu pemberian vaksin pertama. Inggris memilih untuk menunda pemberian dosis kedua vaksin COVID-19 hingga 12 minggu setelah yang pertama. 

Namun demikian, rencana pembukaan pembatasan tetap diawasi ketat seiring dengan munculnya varian virus corona yang disebut lebih menular asal India.

Untuk melawan strain baru COVID-19, pemerintah mengatakan akan mempercepat pengenalan dosis vaksin kedua menjadi di atas 50-an dan secara klinis rentan, memotong interval dari inokulasi pertama menjadi delapan minggu.

Data dari Public Health England (PHE) menunjukkan, vaksin tersebut telah memberikan dampak yang signifikan, menyelamatkan lebih dari 11.700 nyawa dan mencegah 33.000 masuk rumah sakit di Inggris pada akhir April.

Secara garis besar, Inggris menargetkan seluruh orang dewasa di negara tersebut telah menerima dosis pertama vaksin COVID-19 pada akhir Juli mendatang.