Telepon Arab Saudi, Mesir dan Qatar Bahas Konflik Palestina-Israel, Menlu AS: Kekerasan Harus Dihentikan
Ilustrasi warga Palestina di Gaza. (Wikimedia Commons/מינוזיג - MinoZig)

Bagikan:

JAKARTA - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken menyesalkan jatuhnya korban jiwa dalam kekerasan di Tepi Barat dan Gaza. Ia menilai perlu langkah terintegrasi untuk menenangkan ketegangan Israel dengan Palestina seminggu terakhir.

Ini dibahas oleh oleh Blinken saat menelpon Menteri Luar Negeri Arab Saudi Pangeran Faisal bin Farhan Al Saud, Menteri Luar Negeri Mesir Sameh Shoukry dan Menteri Luar Negeri Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al-Thani

Departemen Luar Negeri AS mengatakan, keduanya membahas upaya yang sedang berlangsung untuk menenangkan ketegangan di Israel dan Tepi Barat dan Gaza dan mengakhiri kekerasan saat ini, melansir Reuters Senin 17 Mei.

"Ada percakapan penting hari ini dengan Menteri Luar Negeri Saudi @FaisalbinFarhan tentang perlunya meredakan ketegangan di Israel dan Tepi Barat dan Gaza. Kami setuju bahwa kami harus melanjutkan penjangkauan kami yang sedang berlangsung untuk menghentikan kekerasan saat ini dan korban jiwa yang sangat disesalkan akibat krisis," tulis Antony Blinken di akun Twitternya.

Sementara dalam komunikasinya dengan Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al-Thani dari Qatar, Blinken membahas upaya untuk memulihkan ketenangan di Israel, Tepi Barat dan Gaza sehubungan dengan hilangnya nyawa sipil secara tragis.

Kementerian Luar Negeri Qatar mengatakan dalam sebuah pernyataan, kedua pejabat tersebut membahas serangan Israel baru-baru ini terhadap jamaah di Al Aqsa Compound dan serangan di Jalur Gaza.

"Sheikh Al-Thani menekankan perlunya tindakan segera oleh internasional. komunitas untuk menghentikan serangan brutal Israel yang berulang terhadap warga sipil di Gaza dan Masjid Al-Aqsa yang diberkati," sebut pernyataan itu.

Ada pun saat berbicara dengan Menlu Shoukry dari Mesir, Blinken selain membahas hubungan bilateral kedua negara, juga mendiskusikan masalah pertikaian Israel - Palestina.

Dalam pernyataannya Kementerian Luar Negeri Mesir mengungkapkan, kedua menteri sepakat tentang pentingnya bekerja untuk mencapai gencatan senjata segera antara kedua pihak. 

"Kedua menteri juga setuju untuk melanjutkan koordinasi dalam kerangka kerja bilateral, serta dalam kerangka regional dan internasional, tentang apa yang menjadi kepentingan rakyat Palestina dan mencapai gencatan senjata," lanjut Kementerian Luar Negeri Mesir.

Untuk diketahui, korban tewas di Gaza melonjak menjadi 192, termasuk 58 anak-anak, kata Kementerian Kesehatan Palestina, di tengah serangan udara dan artileri Israel yang intensif sejak pertempuran meletus Senin lalu.