Bagikan:

JAKARTA - Otoritas Singapura telah mendeteksi klaster COVID-19 di salah satu rumah sakit terbesarnya, di antara 16 infeksi menular lokal baru yang dilaporkan pada Hari Kamis kemarin. Ini menjadi jumlah kasus domestik tertinggi dalam tujuh bulan terakhir.

Singapura berhasil menahan wabah virus korona sejak penularan besar di antara pekerja migran di asrama tahun lalu. Sebagian besar kasus berikutnya telah diimpor dan ditemukan di karantina.

Delapan dari 16 kasus yang diumumkan Kamis malam terkait dengan Rumah Sakit Tan Tock Seng, kata kementerian kesehatan. Kasus rumah sakit termasuk dokter dan perawat yang divaksinasi untuk virus corona. Keduanya memiliki gejala, seperti melansir Reuters, Jumat 20 April.

Pihak berwenang telah mengisolasi dua bangsal di rumah sakit untuk menguji staf dan pasien, meningkatkan karantina dan pembatasan pergerakan setelah klaster, yang merupakan yang pertama terjadi di rumah sakit di Singapura.

rumah sakit
Rumah Sakit Tan Tock Seng Singapura. (Wikimedia Commons/User:Sengkang)

"Pengujian untuk staf dan pasien kedua bangsal tersebut masih dalam proses. Semua kontak dekat dari kasus tersebut, termasuk pasien, pengunjung dan staf berada di bangsal itu juga akan ditempatkan di karantina," kata Departemen Kesehatan Singapura, seperti melansir Channel News Asia.

Sementara, tujuh kasus lokal lainnya pada Kamis dikaitkan dengan petugas imigrasi bandara. Kasus-kasus baru muncul saat Singapura menyiapkan gelembung perjalanan dengan Hong Kong yang akan diluncurkan pada Mei setelah penangguhan tahun lalu.

Untuk diketahui, sejak pandemi COVID-19 tahun lalu, Singapura mencatatkan 61 ribu kasus infeksi, dengan jumlah kematian 30 orang. Negeri Singa ini juga telah menggulirkan program vaksinasi dengan mengunakan vaksin COVID-19 PfizerBioNTech dan Moderna yang telah disetujui.