Gelombang COVID-19, Singapura Catat Rekor Baru Jumlah Kematian Bulanan dan Kasus Infeksi Harian
Ilustrasi suasana saat gelomban COVID-19 Singapura. (Wikimedia Commons/ZKang123)

Bagikan:

JAKARTA - Jumlah kematian akibat COVID-19 di Singapura melonjak, seiring dengan rekor baru jumlah kasus infeksi harian COVID-19 yang dicatat negara itu pada Selasa. Kementerian Kesehatan Singapura melaporkan rekor baru jumlah kasus infeksi harian COVID-19 Selasa kemarin, saat 2.236 kasus baru infeksi berhasil didata.

Infeksi baru termasuk 2.226 kasus lokal, terdiri dari 1.711 di komunitas dan 515 di antara penghuni asrama. Dari kasus lokal ini, 483 adalah manula di atas usia 60 tahun. Ada juga 10 kasus impor, kata Kementerian Kesehatan Singapura dalam pembaruan media yang dikeluarkan sekitar pukul 23.50 waktu setempat.

Saat yang sama, jumlah kematian akibat COVID-19 di Negeri Singa melonjak menjadi 85, seiring dengan penambahan lima orang lanjut usia meninggal karena komplikasi.

Kelima korban tewas adalah warga Singapura. Empat manula yang meninggal merupakan laki-laki berusia 69 tahun, 73 tahun, 74 tahun dan 79 tahu. Seorang lainnya merupakan wanita berusia 77 tahun.

Di antara mereka, Kementerian Kesehatan Singapura mengatakan dua di antaranya belum divaksinasi terhadap COVID-19. Dua korban lainnya telah menerima vaksin COVID-19 dosis penuh, sementara seorang lainnya sudah menerima dosis pertama.

"Semuanya memiliki berbagai kondisi medis yang mendasarinya," sebut Kementerian Kesehatan tanpa merinci informasi kondisi dimaksud, seperti mengutip CNA 29 September.

Hingga Selasa, Singapura telah melaporkan total 91.775 kasus COVID-19 sejak awal pandemi. Selain itu, sejauh ini Singapura mencatat 30 kematian sepanjang September, rekor bulanan baru.

Kementerian Kesehatan Singapura juga menerangkan, saat ini ada 11 klaster aktif COVID-19 yang tengah dipantau dengan cermat. Cluster terbesar yang dipantau saat ini berada di Blue Stars Dormitory. Dua puluh kasus lagi terkait dengannya pada Hari Selasa, sehingga totalnya menjadi 401.

Sebuah klaster baru dari 11 kasus telah diidentifikasi di Man Fatt Lam Elderly Joy Daycare Centre. Klaster tersebut melibatkan transmisi di antara klien dan anggota staf, terang Kementerian Kesehatan, menambahkan 10 dari kasus adalah klien sementara satu adalah seorang karyawan. Pusat itu telah ditutup sejak 25 September, kata Kementerian Kesehatan.

Klaster lain dalam daftar termasuk Avery Lodge dengan 256 kasus dan Asrama Woodlands dengan 216 infeksi. Sementara, klaster di PKL Pasir Panjang telah berkembang menjadi 106, terdiri dari 96 pekerja di pasar, empat pengunjung perdagangan dan enam anggota rumah tangga kasus.

Singapura kembali memperketat pembatasan di komunitas awal pekan ini di tengah gelombang infeksi COVID-19 yang sedang terjadi. Batasan pertemuan sosial telah dikurangi menjadi dua orang, sementara batas ukuran grup untuk makan di tempat di gerai F&B reguler telah dibatasi untuk dua orang yang divaksinasi.

Bekerja dari rumah telah diterapkan bagi karyawan yang mampu melakukannya. Pembatasan ini akan berlangsung hingga 24 Oktober, dengan peninjauan setiap dua minggu.

Adapun pelajar sekolah dasar kelas 1 hingga 5 juga akan menjalani pembelajaran di rumah hingga 7 Oktober, sedangkan siswa SD 6 sedang libur belajar hingga 29 September.

Untuk diketahui, hingga Senin lalu 82 persen penduduk Singapura telah mendapatkan dua dosis vaksin COVID-19, sementara 85 persen lainnya telah menerima sedikitnya satu dosis vaksin.