JAKARTA - Kepala Satgas Khusus COVID-19 Israel menyerukan persiapan untuk memberikan dosis keempat vaksin COVID-19, saat Kementerian Kesehatan negara itu yakin bisa mewujudkan kekebalan kelompok dua bulan mendatang.
Kepala Satgas Khusus COVID-19 Israel Salman Zarka, menyerukan otoritas setempat untuk membuat persiapan pemberian dosis keempat vaksin COVID-19 akhir pekan lalu.
"Mengingat bahwa virus itu ada di sini dan akan terus ada di sini, kami juga perlu mempersiapkan suntikan keempat," ujarnya seperti mengutip Times of Israel dari Kan 6 September.
Kendati tidak menyebutkan waktu pemberian dosis keempat, Zarka menyebut suntikan penguat berikutnya dapat dimodifikasi untuk lebih melindungi terhadap varian baru virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan COVID-19, seperti varian Delta yang sangat menular.
"Inilah hidup kita mulai sekarang, dalam gelombang," katanya.
Zarka mengatakan, dia berharap Israel akan memberikan vaksin yang secara khusus disesuaikan untuk melawan varian virus pada akhir 2021 atau awal 2022.
Terpisah, Pejabat Kementerian Kesehatan percaya Israel dapat menuju kekebalan kelompok terhadap COVID-19, sebuah laporan mengatakan Minggu malam.
Menurut penyiar publik Kan, para ahli kementerian percaya jika tingkat vaksinasi yang tinggi berlanjut bersamaan dengan tingginya tingkat kasus COVID-19 baru, ada peluang bagus dalam satu atau dua bulan ke depan, Israel akan mencapai situasi yang sangat mirip dengan kekebalan kawanan.
Pejabat kesehatan percaya, puluhan ribu orang Israel akan dites positif COVID-19 dalam beberapa minggu mendatang, dan banyak lagi yang akan menerima dosis booster ketiga dari vaksin. Gabungan keduanya diklaim membuat lebih dari 80 persen populasi akan relatif terlindungi dari penyakit ini, situasi yang serupa dengan yang terlihat pada awal Juni, ketika kasus baru melambat menjadi hanya sedikit.
Menurut laporan berita Channel 13, mereka yang telah menerima dosis ketiga dilindungi 96 persen dari infeksi COVID-19, mulai seminggu setelah menerima suntikan. Laporan tersebut mengklaim, mereka yang hanya memiliki dua dosis saat ini hanya 42 persen terlindungi dari tertular penyakit.
Hingga Minggu malam, ada 84.218 kasus virus corona aktif di Israel, dengan 1.096 dirawat di rumah sakit, termasuk 677 dalam kondisi serius dan 157 pada ventilator. Jumlah mereka yang sakit parah cenderung sedikit menurun selama seminggu terakhir, dari puncaknya 753 pada Minggu lalu.
Selain itu, hingga semalam 2.622.010 orang Israel atau 28 persen dari total populasi, telah menerima dosis booster ketiga. Sementara, lebih dari enam juta atau 65 persen populasi, telah menerima setidaknya satu dosis vaksin COVID-19.
BACA JUGA:
Untuk diketahui, Israel merupakan negara pertama yang secara resmi menawarkan dosis ketiga, memulai kampanye penguat COVID-19 pada 1 Agustus yang ditujukan kepada semua orang di atas 60 tahun.
Kemudian secara bertahap menurunkan usia kelayakan, memperluasnya minggu lalu untuk semua orang berusia 12 tahun ke atas yang menerima dosis kedua setidaknya lima bulan yang lalu.