JAKARTA - Dosis keempat vaksin COVID-19 yang diberikan kepada orang berusia di atas 60 tahun, membuat mereka tiga kali lebih tahan terhadap penyakit serius daripada orang yang divaksinasi tiga kali dalam kelompok usia yang sama, sebut ototitas Israel, Minggu.
Israel mulai menawarkan dosis keempat vaksin Pfizer/BioNtech kepada orang-orang di atas 60 tahun awal bulan ini, saat varian Omicron COVID-19 menyebar cepat di negara itu.
"Dosis keempat atau booster kedua, membuat orang berusia di atas 60 tahun dua kali lebih tahan terhadap infeksi, dibandingkan mereka yang berada dalam kelompok usia yang menerima tiga suntikan vaksin," sebut pihak Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Israel seperti melansir Reuters 24 Januari.
Seperti di tempat lain, Israel telah melihat kasus COVID-19 meningkat karena varian Omicron. Tetapi tidak ada kematian dari varian tersebut.
Kementerian mengatakan pada Hari Minggu, penelitian yang dilakukan dengan beberapa universitas besar Israel dan pusat Sheba membandingkan. 400.000 orang di atas 60 tahun yang menerima booster kedua dengan 600.000 orang dalam kelompok usia yang diberi suntikan ketiga lebih dari empat bulan lalu.
Diberitakan sebelumnya, sebuah studi pendahuluan yang diterbitkan oleh pusat medis Sheba Israel Senin lalu menemukan, dosis keempat meningkatkan antibodi ke tingkat yang lebih tinggi daripada yang ketiga, tetapi 'mungkin' tidak sampai pada titik yang dapat sepenuhnya menangkis varian Omicron yang sangat menular.
Pusat Medis Sheba Israel telah memberikan suntikan booster kedua dalam uji coba di antara stafnya, sedang mempelajari efek booster Pfizer pada 154 orang setelah dua minggu, serta booster Moderna pada 120 orang setelah satu minggu, kata Gili Regev-Yochay, direktur Unit Penyakit Menular.
Ini dibandingkan dengan kelompok kontrol yang tidak menerima dosis keempat. Mereka yang tergabung dalam kelompok Moderna sebelumnya telah menerima tiga suntikan vaksin Pfizer, ujar rumah sakit tersebut.
BACA JUGA:
Regev-Yochay menyebut, vaksin menyebabkan peningkatan jumlah antibodi, "bahkan sedikit lebih tinggi dari yang kami miliki setelah dosis ketiga."
"Namun, ini mungkin tidak cukup untuk menghadapi varian Omicron. Kita tahu sekarang, bahwa tingkat antibodi yang diperlukan untuk melindungi dan tidak terinfeksi dari varian Omicron mungkin terlalu tinggi untuk vaksin, meskipun itu vaksin yang bagus," paparnya.
Kendati demikian, temuan itu, yang menurut rumah sakit adalah yang pertama di dunia, masih awal dan belum dipublikasikan.