Kisah Bandar yang Selipkan Sabu di Alquran untuk Kelabui Polisi
Slamet Riyadi, bandar narkoba yang selipkan sabu di Al-Quran (Foto: Rizky Aditya Pramana/VOI)

Bagikan:

JAKARTA - Berbagai cara dilakukan para bandar narkoba untuk mengelabui petugas ketika akan ditangkap. Misalnya, Slamet Riyadi yang mencoba menyembunyikan sabu di dalam Al-Quran.

Kanit Iidik Unit II Satresnarkoba Polrestabes Surabaya, Iptu Danang Eko Abrianto menuturkan, kisah ini bermula ketika akan menangkap Slamet di kediamannya, Tenggumung Gang Delima, Kelurahan Wonokusomo, Kecamatan Semampir Surabaya, pada Jumat, 26 Juni.

Dimana pada saat tim kepolisian melakukan penggrebekan di rumah Slamet, barang bukti narkoba tidak ditemukan. Namun, polisi tidak menyerah begitu saja. Akhirnya tim pun melakukan penggeledahan lebih teliti lagi.

Penggeledahan membuahkan hasil. Dimana salah satu petugas menemukan barang bukti sabu yang disimpan di kitab suci Al-Quran. Entah apa yang merasuki otak Slamet sampai-sampai menjadi kitab suci sebagai modus agar tidak diciduk polisi.

"Ditemukan tiga poket sabu dengan berat 0.45, 0.3, dan 0.3 yang disimpan dalam Al-Quran dan diletakkan di samping televisi kamar," kata Danang, Jumat, 3 Juli.

Dari hasil pemeriksaan sementara, tiga paket sabu itu merupakan sisa dari yang dimiliki Slamet. Sebelumnya, paket sabu itu berjumlah 15 yang berasal dari salah seorang pelaku berinisial H dan berstatus buronan.

Namun, belasan paket sabu itu telah diedarkan ke wilayah sekitar tempat tinggalnya. Sehingga, ketika digerebek hanya tersisa 3 paket sabu.

"Dari peneriaan pertama 3 gram yang diberikan oleh tersangak H yang masih DPO," kata Danang.

Pengakuan tersangka

Dalam kesempatan yang sama, Slamet sempat menjelaskah mengapa terpikir untuk menyembunyikan sabu di dalam Al-Quran. Menurutnya, sebelum penggerebekan itu berlangsung, ia sedang membaca Al-Quran di kamarnya.

Kebetulan, saat itu Slamet sedang mengantongi tiga paket sabu. Sehingga, ketika polisi menggerbek rumahnya, lantas barang haram itu langsung diselipkan di Al-Quran.

"Saya panik karena akan ditangkap polisi. Waktu saya ngaji, dengar polisi-polisi lalu saya buka (Al-Qur'an), langsung saya masukkan," ungkap Slamet

Slamet mengira dengan penyimpanannya tidak akan diketahui polisi. Namun, harapannya pupus setelah barang bukti itu ditemukan polisi.

Berdasarkan pengakuannya, biasanya paket sabu itu tak pernah dibawa atau disimpan di dalam rumah. Tujuannya, agar anggota keluarga tak mengetahui apa yang dilakukannya. Selain itu, tentu untuk mengelabui anggota polisi.

"Di luar rumah, ini tinggal sedikit saya simpan," kata Slamet.