JAKARTA - RB (25) seorang sopir ojek online (ojol) di Koja, Jakarta Utara nekat menjadi kurir sabu. Tidak beruntung, niat mencari tambahan uang, RB justru mendekam di balik jeruji besi usai mengantar paket sabu seberat 1 Kg.
Kepada polisi RB mengaku mendapat upah Rp5 juta untuk sekali mengantar pesanan sabu.
"Dapat 5 juta (sekali antar)," ujar RB di Mapolres Metro Jakarta Pusat, Senin, 9 September.
Tersangka RB mengaku sudah 10 kali mengantarkan paket berisi sabu. Dia mengaku tidak mengenal siapa bandar yang mengorder jasanya untuk mengirimkan paket sabu.
Menurut RB, bandar mengorder pengiriman sabu melalui pesan WhatsApp. Setiap mengorder jasanya, si bandar selalu berganti-ganti nomor handphone (Hp). Dia menerima paket sabu di dalam tas yang terkunci dari seseorang yang tidak dia kenal.
BACA JUGA:
"(Sabunya di dalam) Tas, digembok," ucapnya.
Kasatres Narkoba Polres Metro Jakarta Pusat, AKBP Iverson Manosoh mengatakan, sopir ojol itu ditangkap saat hendak mengirimkan sabu ke wilayah Jakarta Pusat.
"Mau diantar ke wilayah Jakpus penangkapannya di wilayah Koja," katanya kepada wartawan.
Hingga kini, polisi masih menyelidiki siapa bandar yang mengorder pesanan pengantaran pake sabu tersebut. Polisi juga masih lakukan pengejaran.