JAKARTA - Perkara penyalahgunaan narkotika yang menjerat artis film televisi (FTV) Ridho Ilahi semakin meluas. Sebab, polisi menangkap sosok pemasok sabu berinisial AK yang merupakan seorang kru di salah satu rumah produksi.
Sehingga, dengan tertangkapnya AK, muncul dugaan jika barang terlarang itu disuplai ke beberapa artis lainnya.
Kanit 1 Satuan Narkoba Polres Metro Jakarta Barat, AKP Arif Oktora mengatakan, berdasarkan pengakuan AK, belum ada nama artis yang memesan sabu kepadanya. Tetapi, untuk memastikanya, saat ini ponsel AK sedang diperiksa untuk mengetahui alur komunikasi tekait pemesanan sabu.
"Kalau berdasarkan keterangan yang bersangkutan (AK) belum ada artis lain. Tapi masih kita selidiki dugaan tersebut," ucap Arif kepada VOI, Selasa, 30 Juni.
Meski dugaan itu belum terbukti, kata Arif, keterlibatan AK dalam peredaran narkoba cukup besar. Sebab, AK merupakan penyambung antara Ridho dengan bandar utama setiap kali memesan sabu.
Hal itu terungkap setelah AK ditangkap di lokasi syuting di daerah Bandung, Jawa Barat. Sementara, untuk sosok bandar, sambung Arif, juga sudah ditangkap di hari yang sama tepatnya, Senin, 29 Juni.
"Setiap RI memesan sabu selalu kepada AK. Kemudian, AK memesan kepada dua bandar yang kami tangkap di kawasan Depok," tegas Arif.
BACA JUGA:
Pusaran narkoba kalangan artis
Perkara penyalahgunaan narkoba yang menjerat artis bukan kali pertama terjadi. Nama-nama besar dunia hiburan Indonesia sempat berurusan dengan polisi karena narkoba.
Berbagai alasan, mulai dari menjaga stamina, depresi, dan lainnya, kerap disebutkan para artis usai tertangkap. Bahkan, pandangan masyarakat tentang dunia hiburan sangat dekat dengan narkoba.
Pakar psikologi Universitas Indonesia Kasandra Putranto menyebut, bila semua orang memiliki kemungkinan untuk terjerumus ke dunia hitam narkotika. Salah satu alasanya dikarenakan gaya hidup bebas.
"Adiksi (kecanduan) biasa terkait dengan gaya hidup, depresi dan kebutuhan mengurangi ketegangan, serta hasil belajar," singkat Kasandra.