Bagikan:

JAKARTA - Otoritas China meresmikan jalur kereta baru yang menghubungkan negara itu ke Samudra Hindia melalui Myanmar, pada 25 Agustus lalu, membuka jalur ekonomi baru bagi China.

Mengutip The Irrawaddy 30 Agustus, jalur kereta ini membentang dari Chengdu, ibu kota Provinsi Sichuan, hingga Lincang, kota setingkat prefektur di Provinsi Yunnan China di seberang Chin Shwe Haw, kota perdagangan perbatasan di Negara Bagian Shan di timur laut Myanmar.

Nantinya, jalur kereta api akan memungkinkan China untuk mengirim kargo dari pelabuhan Singapura melalui Myanmar. Kargo akan dikirim dari Pelabuhan Singapura ke Pelabuhan Yangon.

Dari sana akan diangkut ke Chin Shwe Haw di Zona Swakelola Kokang melalui jalan darat, dan kemudian dengan kereta api dari Lincang ke Chengdu. Akan memakan waktu tiga hari untuk pergi dari Lincang ke Chengdu dengan kereta api, menurut Kedutaan Besar China di Myanmar.

Rute tersebut merupakan yang pertama menghubungkan China bagian barat dengan Samudera Hindia. Dan secara signifikan akan mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk mengimpor kargo ke Provinsi Yunnan yang terkurung daratan. Rute akan melalui Mandalay, Lashio dan Hsenwi di sisi Myanmar.

Jalur kereta tersebut diharapkan menjadi urat nadi perdagangan internasional bagi China dan Myanmar, sekaligus memberikan sumber pendapatan bagi rezim militer Myanmar.

Sementara itu, langkah-langkah sedang dilakukan untuk membangun zona kerja sama ekonomi perbatasan di Chin Shwe Haw, sebagai bagian dari Inisiatif Sabuk dan Jalan (BRI) Beijing dan zona yang direncanakan akan menjadi pusat ekonomi perantara, untuk impor dan ekspor Provinsi Yunnan.

"Lincang akan terus bertanggung jawab atas pelaksanaan Belt and Road Initiative (BRI) dan 'Pivot Ekonomi' dan berharap untuk menulis babak baru dalam persahabatan 'pauk-phaw' antara kedua negara," sebut Sekretaris Partai Komunis China di Lincang Yang Haodong, menurut Kedutaan Besar China di Myanmar saat peresmian jaringan kereta tersebut.

Upaya China untuk membangun jalur kereta api yang menghubungkan kota perbatasan Negara Bagian Shan, Muse dengan Mandalay sebagai bagian dari jalur kereta api langsung dengan Yunnan dan Kyaukphyu, terpengaruh oleh pertempuran antara militer Myanmar dan kelompok etnis bersenjata.

Jalur kereta api yang diusulkan melewati daerah-daerah yang dikendalikan oleh kelompok-kelompok etnis bersenjata, dengan bentrokan yang meningkat setelah kudeta Februari menghambat proyek tersebut.

Untuk diketahui, China juga tengah mengembangkan pelabuhan laut dalam di Kyaukphyu Township di Rakhine. Proyek Zona Ekonomi Khusus dan Pelabuhan Dalam Kyaukphyu, yang merupakan bagian dari Koridor Ekonomi China-Myanmar, diharapkan memungkinkan perdagangan China untuk melewati Selat Malaka yang padat di dekat Singapura, sambil meningkatkan pembangunan di Provinsi Yunnan yang terkurung daratan.