JAKARTA - Badan Pusat Statistik Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menyatakan pada periode Januari hingga Juli 2021 impor nonmigas provinsi tersebut didominasi dari Tiongkok dengan nilai 3,82 juta dolar AS atau berperan 60,48 persen.
"Impor Januari hingga Juli tahun ini hanya impor nonmigas, sementara migas tidak ada," kata Kepala BPS Provinsi Kepulauan Babel Dwi Retno Wilujeng Wahyu Utami di Pangkalpinang, dikutip dari Antara, Jumat 3 September.
Ia mengatakan selama periode Januari - Juli tahun ini, Tiongkok menduduki peringkat pertama dalam peran impor Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, selanjutnya Malaysia sebesar 1250,68 ribu dolar AS atau berperan 19,80 persen.
Selanjutnya Vietnam dan Singapura merupakan dua negara lainnya yang menduduki peringkat berikutnya. Peran kedua negara tersebut masing-masing sebesar 18,87 persen dan 0,85 persen.
"Peran nilai impor selama Januari-Juli 2021 dari keempat negara asal impor ke Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sebesar 100 persen dan hanya berasal dari nonmigas," katanya.
Ia menjelaskan nilai impor Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada Juli 2021 sebesar US$0,53 juta. Nilai impor tersebut naik 959,53 persen dibanding Juli 2020. Jumlah nilai impor selama Januari-Juli 2021 adalah sebesar 6,32 juta dolar AS.
BACA JUGA:
"Apabila dibandingkan dengan periode sebelumnya Januari hingga Juli 2020, maka nilai impor tersebut turun 35,83 persen," katanya.
Menurut dia impor nonmigas Januari-Juli 2021 didominasi oleh mesin/peralatan listrik berupa elektroda karbon dan sikat karbon. Sekitar 34,45 persen atau 2,18 juta dolar AS merupakan golongan ini.
Nilai impor mesin-mesin/pesawat mekanik menempati urutan kedua dengan peran sebesar 29,19 persen. Sementara itu, sisanya adalah bahan bakar mineral yang keseluruhannya adalah antrasit, produk keramik serta plastik dan barang dari plastik.
"Peran kelima golongan barang tersebut terhadap impor nonmigas Kepulauan Bangka Belitung sebesar 93,39 persen," katanya.