JAKARTA - Bandara Soekarno-Hatta dinobatkan sebagai bandara paling aman di Asia Tenggara bagi penumpang pesawat dalam melakukan perjalanan di tengah pandemi COVID-19 dari lembaga global Safe Travel Barometer.
President Director of PT Angkasa Pura II (Persero) Muhammad Awaluddin mengatakan keberhasilan Bandara Soekarno-Hatta meraih skor tertinggi didorong berbagai inovasi dan kolaborasi di antara seluruh stakeholder.
"Inovasi, kolaborasi, dan komitmen serta keinginan kuat seluruh stakeholder dalam menjaga sektor penerbangan untuk selalu berkontribusi mendukung penanganan COVID-19 mampu menjadikan Bandara Soekarno-Hatta meraih Safe Travel Score tertinggi di Asean, nomor dua di Asia-Pasifik, dan nomor 14 di tingkat global. Sebagai pengelola bandara, AP II berterima kasih atas kerja keras seluruh stakeholder Bandara Soekarno-Hatta dan dukungan kuat dari pemerintah,” kata Muhammad Awaluddin dalam keterangannya, dikutip dari Antara, Kamis 2 September.
Muhammad Awaluddin mengatakan, berdasarkan penilaian yang dilakukan pada Mei 2021, skor Safe Travel (Safe Travel Score) mencapai 4.3 dari skala 5.0 kepada Bandara Soekarno-Hatta. Skor ini sama dengan yang didapat Bandara Changi di Singapura.
Hasil yang diraih ini sangat positif, karena sebelumnya pada 2020 skor Bandara Soekarno-Hatta sempat ada di level 4.09 dan di bawah Changi. Skor 4.3 juga yang tertinggi dibandingkan dengan bandara-bandara lain di kawasan Asean.
Sementara itu di kawasan Asia-Pasific, Bandara Soekarno-Hatta dan Bandara Changi berbagi di posisi kedua, di mana urutan pertama ada Beijing International Capital Airport (China) dengan skor 4.4. Di tingkat global, Bandara Soekarno-Hatta berada di peringkat ke-14.
Ia menjelaskan, penilaian Safe Travel Score dilakukan berdasarkan audit independen terhadap 34 inisiatif mencakup protokol kesehatan Covid-19, kenyamanan traveler dan keunggulan layanan, baik itu di sisi udara (airside) maupun sisi darat (landside).
Safe Travel Barometer menyatakan bahwa di tengah pandemi ini bandara perlu memberikan pengalaman yang mulus (seamless), dibarengi dengan aspek keselamatan dan adanya kepastian kelancaran alur penumpang untuk menghindari kerumunan, serta tetap fokus pada aspek keamanan.
Adapun inovasi Bandara Soekarno-Hatta dalam memperkuat protokol kesehatan di tengah pandemi ini adalah melalui Biosecurity Management, yaitu:
- Jaga jarak (physical distancing) Diterapkan di seluruh area bandara seperti titik security check point, check-in counter, boarding lounge, elevator, toilet dan lain sebagainya
- Pemeriksaan kesehatan (health screening) Setiap orang yang memasuki gedung terminal harus melalui pemeriksaan suhu tubuh dengan thermal scanner dan smart helmet yang digunakan personel aviation security. Pemeriksaan suhu tubuh juga dilakukan di area kedatangan internasional.
Pemeriksaan hasil tes COVID-19 juga dilakukan di area keberangkatan domestik, melalui validasi barcode aplikasi PeduliLindungi
- Layanan/fasilitas tanpa sentuh (passenger touchless processing) Passenger touchless processing secara masif diterapkan, seperti: validasi paperless untuk dokumen kesehatan menggunakan aplikasi PeduliLindungi; self check-in menggunakan mesin atau aplikasi travelin; penggunaan mesin full body scanner di security check point untuk pemeriksaan calon penumpang; layanan pelanggan yang menggunakan video (video customer assistant/VICA), hingga penyesuaian tombol lift
- Facility cleanliness Aspek kebersihan seluruh area bandara tetap menjadi perhatian penuh, ditambah dengan dilakukannya disinfeksi rutin terhadap seluruh fasilitas bagi penumpang seperti kursi, trolley, lift, meja, toilet dan sebagainya. Handrail travelator dan eskalator, serta conveyor belt di baggage claim area kini juga menggunakan UV sterilizer
- People protection Setiap orang di bandara diwajibkan menggunakan masker, sementara bagi personel bandara menggunakan alat pelindung diri (APD) sesuai dengan tugas masing-masing.
BACA JUGA:
Sementara itu, Senior General Manager Bandara Soekarno-Hatta Agus Haryadi mengatakan penerapan biosecurity management ini dilengkapi dengan biosafety management.
"Biosafety management memiliki program penanganan biohazard, pemantauan rutin terhadap kondisi lingkungan di tengah pandemi, sterilisasi di seluruh infrastruktur, memastikan terciptanya kesehatan di tengah publik salah satunya dengan menghadirkan laboratory testing facilities untuk COVID-19," jelas Agus Haryadi.
Bandara Soekarno-Hatta beberapa kali mendapat pengakuan global terkait protokol kesehatan, antara lain: Airport Health Accreditation dari Airport Council International (ACI), Best Hygiene Measures by Region (Asia-Pacific) dari ACI, The 2021 Covid-19 Airport Excellence Awards dari Skytrax, dan terbaru Safe Travel Score 4.3 dari Safe Travel Barometer.