Batalkan Target Nol Kasus COVID-19, Melbourne Fokus ke Genjot Program Vaksinasi
Ilustrasi penguncian wilayah COVID-19 di New South Wales. (Wikimedia Commons/Blue Mountains Library)

Bagikan:

JAKARTA - Otoritas Australia pada Hari Rabu memperpanjang penguncian COVID-19 di Melbourne selama tiga minggu ke depan, ketika mereka mengalihkan fokus dari strategi menurunkan kasus COVID-19 menjadi nol, menjadi upaya mempercepat vaksinasi.

Mengutip Reuters 1 September, Perdana Menteri Victoria Daniel Andrews menandai pelonggaran pembatasan ketat, setelah 70 persen penduduk dewasa negara bagian itu menerima setidaknya satu dosis vaksin COVID-19, tonggak sejarah yang ia harapkan akan dicapai setidaknya pada 23 September, berdasarkan tingkat vaksinasi saat ini.

"Kami telah mengerahkan segalanya untuk ini, tetapi sekarang jelas bagi kami, bahwa kami tidak akan menurunkan angka-angka ini, mereka malah akan meningkat," kata Andrews kepada wartawan di Melbourne, ibu kota negara bagian, setelah penguncian selama sebulan yang gagal menahan penyebaran wabah dengan penguncian akan berakhir Hari Kamis.

"Kami harus mengulur waktu untuk memungkinkan vaksinasi dilakukan sambil melakukan kerja keras ini, pekerjaan yang sangat menyakitkan dan sulit ini, untuk menutupi kasus sebanyak mungkin," sambungnya.

Kasus lokal baru melonjak menjadi 120 di Victoria dari 76 sehari sebelumnya. Dari kasus baru, 100 di antaranya telah menghabiskan waktu di masyarakat saat menular.

Negara Bagian New South Wales yang bertetangga, dengan ibu kota Sydney, pada Hari Rabu mengajukan tanggal target untuk memvaksinasi 70 persen orang di atas 16 tahun hingga pertengahan bulan depan, dari target awal pada akhir Oktober karena wabah mendorong lonjakan vaksinasi COVID-19.

"Di mana pun Anda tinggal, hidup akan jauh, jauh lebih baik, jauh lebih bebas, selama Anda divaksinasi 70 persen," ungkap Berejiklian kepada wartawan.

Sejauh ini 37 persen divaksinasi lengkap di negara bagian, sementara 67 persen telah memiliki setidaknya satu dosis vaksin COVID-19, sedikit lebih tinggi dari angka nasional.

Hari ini, tercatat 1.116 kasus baru terdeteksi di New South Wales, turun dari 1.164 sehari sebelumnya. Sementara untuk kematian, negara bagian ini melaporkan empat kematian baru sehingga jumlah total kematian dalam wabah terbaru menjadi 100.

Untuk diketahui, Negeri Kangguru sedang mencoba untuk menangani gelombang ketiga infeksi yang telah mengunci lebih dari setengah dari 25 juta penduduknya. Sydney dan Melbourne, kota-kota terbesarnya, dan ibu kota Canberra berada dalam perintah tinggal di rumah yang ketat selama berminggu-minggu.

Kendati demikian, Australia termasuk negara maju yang sukses menjaga kasus infeksi COVID-19 tetap rendah, dengan lebih dari 55.000 kasus dan 1.012 kematian.

Seemnatara itu, pemerintah federal menekan negara bagian dan teritori untuk tetap berpegang pada rencana pembukaan kembali nasional setelah tingkat vaksinasi mencapai 70 persen - 80 persen, meskipun beberapa negara bagian bebas virus mengatakan, mereka mungkin menunda mengingat kasus Sydney yang meningkat pesat.

Berejiklian sendiri mengatakan, New South Wales akan terbuka untuk pelancong internasional ketika vaksinasi mencapai 80 persen. Dan, ia akan mengizinkan orang yang tinggal di negara bagian lain untuk terbang ke Sydney, kendati negara bagian lain memutuskan untuk tidak membuka perbatasan mereka.

Terpisah, Bendahara Federal Josh Frydenberg mendesak para pemimpin negara bagian untuk mengikuti rencana pembukaan kembali nasional.

"Tetap pada rencana, rencana yang memungkinkan bisnis dibuka kembali dan merencanakan masa depan mereka sendiri. Rencana yang membawa Australia maju untuk hidup aman dengan virus," tukas Frydenberg.