Masih ada Laporan Kasus Infeksi COVID-19, Penguncian di Melbourne Diperpanjang
Ilustrasi penguncian COVID-19 di Australia. (Wikimedia Commons/Kgbo)

Bagikan:

JAKARTA - Kota terbesar kedua di Australia, Melbourne, akan tetap dalam penguncian untuk minggu kedua, setelah melaporkan 20 kasus baru COVID-19 di tengah usaha untuk memberantas varian Delta yang sangat menular.

Sedianya, Melbourne akan keluar dari penguncian pada Hari Kamis, yang keenam untuk lima juta orangnya dalam pertempuran melawan virus corona yang juga terlihat di tempat lain di seluruh negeri telah memicu frustrasi dan perselisihan.

Sementara di Sydney, polisi meningkatkan penegakan penguncian, sementara beberapa pekerja diizinkan untuk kembali ke lokasi konstruksi, jika divaksinasi.

Perdana Menteri Negara Bagian Victoria Dan Andrews mengkonfirmasi, perintah tinggal di rumah untuk Melbourne akan tetap berlaku hingga setidaknya 19 Agustus, setelah pihak berwenang tidak dapat melacak bagaimana beberapa dari 20 orang dikonfirmasi ketika kasus baru pada hari Rabu tertular COVID-19.

"Jika kami membuka, maka kami akan melihat kasus yang mirip dengan apa yang terjadi, tragisnya, di Sydney sekarang," kata Andrews kepada wartawan di Melbourne, mengutip Reuters Rabu 11 Agustus.

Terpisah, Perdana Menteri Negara Bagian New South Wales Gladys Berejiklian mengatakan, penguncian Sydney, yang telah berkembang mencakup beberapa daerah utara kota, juga akan diperluas untuk mencakup Dubbo, sebuah kota kecil sekitar 400 kilometer (248 mil) barat laut Sydney.

"Kami telah melihat lonjakan jumlah kasus dan (itu) diperkirakan akan terus berlanjut," terang Perdana Menteri negara bagian New South Wales Gladys Berejiklian kepada wartawan di Sydney, melaporkan 344 infeksi baru lainnya dalam 24 jam terakhir, dekat dengan satu-satunya kota itu. catatan hari.

Australia sejauh ini bernasib jauh lebih baik daripada banyak negara maju lain di dunia selama pandemi, dengan hanya mencatat kasus infeksi COVID-19 di bawah 37.000 kasus, dengan korban tewas mencapai 944.

Meski demikian, baru sekitar 25 persen penduduk dari total populasi Negeri Kangguru yang telah menerima vaksinasi penuh COVID-19.

Untuk diketahui, Pemerintah Australia dan negara bagian telah berkomitmen untuk mengakhiri penguncian, ketika 70 persen dari hampir 26 juta penduduknya telah divaksinasi penuh.