Sindir Anies Baswedan dan 7 Fraksi DPRD DKI Tolak Interpelasi Formula E, Denny: Ini Pesan ke Rakyat, Kalian Diam Saja!
Pegiat Media Sosial Denny Siregar (Foto: Tangkap Layar CokroTV)

Bagikan:

JAKARTA - Pegiat media sosial Denny Siregar melontarkan kritik tajam kepada Anies Baswedan dan tujuh fraksi di DPRD DKI yang membentuk blok menolak hak interpelasi yang diajukan Fraksi PSI dan PDI Perjuangan. 

Menurut Denny, langkah Anies dan tujuh fraksi terdiri dari Gerindra, PKS, Golkar, NasDem, PAN, PKB dan PPP seolah memberi pesan ke publik Jakarta bahwa merekalah penguasa sesungguhnya. Rakyat hanya dibutuhkan saat pemilihan umum semata. 

"Bisa-bisanya mereka pamer kemana-mana seolah tunjuk kekuatan pada rakyat. Rakyat kalian mau apa? Kami disini yang berkuasa kalian diam saja! Kalian tidak tahu apa-apa, kalian baru kami perlukan nanti waktu pemilihan dan kalian itu bukan tuan kami, kamilah yang sebenarnya tuan kalian supaya kami bisa terus berkuasa," sindir Denny lewat saluran Youtube CokroTV dikutip VOI, Senin, 29 Agustus malam.

Ironis bila interpelasi yang merupakan hak untuk bertanya diposisikan sebagai hak untuk menghakimi. Bila agenda Formula E tak memiliki cacat cela dalam pelaksanaan, lantas kenapa Anies Baswedan harus mengumpulkan para petinggi fraksi di DPRD DKI? 

Lagipula, sambung Denny, sebagai legislatif DPRD DKI memiliki fungsi pengawasan terhadap eksekutif, dalam hal ini Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan. 

"Kalau si pengawas dengan yang seharusnya diawasi, bukankah Ini semua adalah kesalahan besar dalam melaksanakan fungsi pengawasan? Maaf ya, ini ibarat maling yang bekerjasama dengan satpam untuk melakukan sebuah kejahatan besar, enggak ada yang mengawasi, semua sepakat dengan satu tujuan," terang Denny.

Denny meyakini, Anies tak mampu menjawab rentetan pertanyaan yang diajukan Fraksi PSI dan PDIP bila interpelasi berjalan. Misalnya, kepastian dimana sirkuit balap mobil listrik itu bakal ditentukan. Bila Monumen Nasional (Monas) batal dijadikan lokasi balap lantas dimana lokasi barunya? 

"Bagaimana dengan studi kelayakannya? Kemarin sudah keluar duit sekitar Rp1 triliun sekarang harus keluar duit untuk bikin sirkuit baru berapa ratus miliar lagi, terus gimana cara pengendaliannya. Kalau gunakan sponsor, sponsor mana? Apa sudah ada yang komitmen kalau mereka mau ikut biaya Formula E," terang Denny. 

Paling penting adalah pengembalian rupiah yang disedot dari kantong APBD DKI untuk down payment (DP) ajang Formula E. 

Diketahui sebelumnya, Wakil Ketua DPRD dari Fraksi Gerindra Mohamad Taufik mengaku tujuh fraksi DPRD DKI menolak untuk mengajukan interpelasi kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengenai Formula E.

Taufik bilang, keputusan ini disepakati setelah tujuh fraksi selain PDIP dan PSI diundang dalam pertemuan di rumah dinas Anies kemarin malam.

"Kesepakatan dari 7 fraksi, yakni Gerindra, PKS, Demokrat, PAN, NasDem, PKB-PPP dengan anggota 73 orang tidak ikut interpelasi," kata Taufik saat dihubungi.