Bagikan:

JAKARTA - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menanggapi insiden adu mulut yang terjadi antara Anggota DPRD DKI dari Fraksi PSI dengan petugas karena kebdaraannya dilarang melintasi kawasan ganjil-genap.

Riza menyebut, setinggi apapun jabatan yang diemban tetap harus menjalankan aturan yang berlaku, dalam hal ini penerapan ganjil-genap di masa pandemi COVID-19.

"Siapapun kita harus patuh, taat melaksanakan aturan yang ada. Apapun posisi kita, apapun jabatan kita, mari kita tunjukkan kepada masyarakat kepada warga bahwa kita adalah warga yang patuh dan taat," ucap Riza di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Jumat, 13 Agustus.

Riza mengaku penerapan ganjil-genap saat ini diawali dengan sosialisasi yang minim. Namun, ia berharap saat ini sudah banyak masyarakat yang mengetahui aturan tersebut.

"Nanti kami akan tingkatkan terus sosialisasinya. Mudah-mudahan hari ini semuanya sudah tahu bahwa di Jakarta sudah memberlakukan ganjil genap sementara tanggal 12 sampai tanggal 16 Agustus," ungkapnya.

Kemarin, ganjil-genap mulai berlaku. Adapun ruas jalan yang diterapkan ganjil-genap adalah Jalan Sudirman, Jalan MH Thamrin, Jalan Merdeka Barat, Jalan Majapahit, Jalan Gajah Mada, Jalan Hayam Wuruk, Jalan Pintu Besar Selatan, dan Jalan Gatot Subroto.

Di hari pertama penerapan ganjl-genap tersebut, seorang Anggota Fraksi PSI DPRD DKI Viani Limardi terlibat adu mulut dengan petugas saat akan masuk ke Jalan Gatot Subroto. Mobil yang ditumpangi Viani berpelat ganjil, sehingga aparat tak menghendakinya melintas.

Saat diadang petugas, Viani membela diri dan menyebut dirinya sedang menjalankan tugas memantau vaksinasi di Penjaringan. Saat PPKM sebelumnya, Viani diperkenankan melintas karena memiliki surat tugas.

Namun, surat tugas tersebut dinyatakan tidak berlaku oleh petugas, selama nomor kendaraan berbeda dengan ganjil-genapnya tanggal. Viani lantas memandang perubahan aturan yang dibuat selama PPKM tidak jelas.

Kejadian ini membuat Ketua DPW PSI DKI Jakarta Michael Victor Sianipar menegur keras Viani karena tak menghargai petugas yang bekerja menegakkan aturan dalam penanganan pandemi.

“Kami sudah menegur keras anggota kami Sis Viani, sekaligus memastikan bahwa ini tidak akan terulang kembali,” kata Michael dalam keterangannya, Kamis, 12 Agustus.