Fantastis! PSI Sebut Anies Baswedan Gelontorkan Rp5 Triliun, Gelar Formula E untuk 5 Tahun Kontrak
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat bertemu CEO Formula E Alejandro Agag di New York (Foto: Instagram @aniesbaswedan) 

Bagikan:

JAKARTA - Fraksi PSI DPRD DKI mencatat beban fiskal yang digelontorkan Pemprov DKI demi bisa menyelenggarakan Formula E selama kontrak lima tahun cukup fantastis.

Perkiraan, biaya yang dikeluarkan dari APBD untuk menggelar Formula E sampai selesai mencapai Rp5 triliun.

"Kalau untuk beban fiskal kegiatan Formula E secara keseluruhan mungkin Rp4,8 triliun sampai Rp5 triliun harus dikeluarkan oleh Pemprov DKI dalam penyelenggaraannya," kata Anggota Fraksi PSI Anggara Wicitra Sastroamidjojo kepada wartawan, Jumat, 13 Agustus.

Perhitungan ini, kata Anggara berasal dari pembayaran hasil pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) atas laporan realisasi anggaran (LRA) Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tahun 2019 dan proposal Penyertaan Modal Daerah (PMD) PT Jakarta Propertindo atau Jakpro tahun 2020.

Rinciannya, PSI menghitung Pemprov DKI mesti mengeluarkan anggaran Rp2 triliun untuk pembayaran commitment fee, dengan biaya per tahun sekitar RP360 triliun dengan penambahan 10 persen setiap tahunnya.

Belum lagi biaya bank garansi sekitar Rp423 miliar dan anggaan lain yang digelontorkan kepada PT Jakarta Propertindo yang sifatnya pelaksanaan untuk mengoperasionalkan gelaran Formula E.

Dengan demikian, PSI menagih pembaruan studi kelayakan yang saat ini sedang disusun oleh Pemprov DKI dengan penambahan dampak pandemi COVID-19 agar rincian biaya pengeluaran dan keuntungan Formula E bisa digambarkan dengan jelas.

"Makanya ini kami menunggu FS barunya seperti apa, karena di laporan BPK juga BPK merekomendasikan untuk segera membuat FS terbaru dari pelaksanaan ini," ucap Anggara.

Diketahui, Anies masih mempertahankan keinginan menyelenggarakan Formula E, meski Jakarta tak masuk dalam kalender penyelenggaraan di tahun 2022. Upaya ini dilakukan dengan melakukan negoisasi ulang kepada Formula E Operation (FEO), pengelola Formula E di New York, Amerika Serikat.

Selain itu, PT Jakarta Propertindo juga kembali melakukan kajian mengenai studi kelayakan dampak ekonomi, sosial, dan lingkungan pada pelaksanaan event Formula E.

Studi kelayakan tersebut kembali dilakukan karena adanya penundaan pelaksanaan Formula E yang awalnya digelar pada Juni 2020. Studi ini dilakukan dengan pertimbangan pandemi COVID-19.