Bagikan:

JAKARTA - Lembaga Survei Indonesia (LSI) merilis hasil survei mengenai persepsi publik atas pengelolaan dan potensi korupsi pada sektor sumber daya alam (SDA).

Direktur Eksekutif LSI Djayadi Hanan menuturkan, mayoritas responden masih mempercayai pemerintah dalam pengelolaan SDA dengan menumbuhkan kondisi perekonomian dan menyeimbangkan masalah lingkungan.

"Mayoritas publik bersifat positif terhadap pemerintah dalam menyeimbangkan antara pertumbuhan ekonomi dan masalah lingkungan," kata Djayadi dalam pemaparan survei virtual, Minggu, 8 Agustus.

Berdasarkan hasil survei soal pemerintah menyeimbangkan antara pertumbuhan ekonomi dan masalah lingkungan, sebanyak 7 persen responden sangat setuju, 69 persen setuju, 15 persen tidak setuju, 1 persen sangat tidak setuju, dan 8 persen tak menjawab.

Soal pemerintah dipercaya menjaga lingkungan, sebanyak 7 persen responden sangat setuju, 68 persen setuju, 17 persen tidak setuju, dan 7 persen tak menjawab

Soal pemerintah memberi perhatian lebih pada pertumbuhan ekonomi, sebanyak 8 persen responden sangat setuju, 63 persen setuju, 18 persen tidak setuju, 2 persen sangat tidak setuju, dan 9 persen tak menjawab.

Soal pemerintah tidak bisa dipercaya untuk urusan ekonomi maupun lingkungan dalam pengelolaan SDA, sebanyak 4 persen responden sangat setuju, 36 persen setuju, 43 persen tidak setuju, 3 persen sangat tidak setuju, dan 14 persen tak menjawab.

"Mereka percaya pemerintah dapat menjaga lingkungan, meski mereka juga setuju pemerintah lebih memperhatikan pertumbuhan ekonomi," tutur Djayadi.

Sebagai informasi, survei LSI dilakukan lewat sambungan telepon kepada 1.200 responden yang pernah disurvei secara tatap muka periode sebelumnya. Survei ini dilakukan dalam rentang waktu 9 hingga 15 Juli 2021.

Metode yang digunakan dalam survei adalah simple random sampling, dengan margin of error sebesar 2,88 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.