Survei LSI Denny JA: Mayoritas yang Percaya Polisi Pilih Puan Maharani, Tak Percaya Pilih Anies
Direktur LSIGI - LSI Denny JA, Ardian Sopa (Foto: Nailin/VOI)

Bagikan:

JAKARTA - Lembagai survei nasional LSI Denny JA merilis hasil temuan terkait Kasus Ferdy Sambo dan Pemilih Pilpres pada hari ini, Selasa, 18 Oktober. Hasilnya, mayoritas publik yang percaya dengan polisi memilih Ketua DPR Puan Maharani. 

Sementara yang tidak percaya lebih banyak memilih mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. 

Dalam survei LSI Denny JA, kepercayaan publik terhadap Polri menurun akibat kasus pembunuhan berencana yang dilakukan Ferdy Sambo Cs terhadap Brigadir Yosua Hutabarat. Kini tinggal kepercayaan publik terhadap Polri hanya 59,1 persen. 

Direktur LSIGI - LSI Denny JA, Ardian Sopa, mengatakan ada lima Capres-Cawapres utama 2024 berdasarkan kekuatan partai dan elektabilitas. Berdasarkan kekuatan partai ada Puan Maharani dan Airlangga Hartarto. Sedangkan berdasar kekuatan elektabilitas ada Prabowo Subianto, Anies Baswedan, dan Ganjar Pranowo. 

"Pemilih Puan, Airlangga, Prabowo,  dan Ganjar, lebih banyak yang percaya terhadap polisi. Pada pemilih Anies, yang percaya dan tak percaya polisi hampir sama banyaknya, selisih margin of error," ujar Ardian dalam paparan survei melalui daring, Selasa, 18 Oktober. 

Ardian menjelaskan, masyarakat yang memilih Puan, 69,5 menyatakan percaya terhadap polisi. Sebanyak 30,5 persen menyatakan kurang/tidak percaya terhadap polisi.

"Proporsi antara yang percaya dengan yang tidak percaya terhadap polisi di pemilih Puan, mendekati angka 70 persen banding 30 persen," jelasnya. 

Kemudian, masyarakat yang memilih Airlangga Hartarto 60 persen menyatakan percaya terhadap polisi. Sebanyak 40 persen menyatakan kurang/tidak percaya terhadap polisi.

Sedangkan, masyarakat yang memilih Prabowo, 59,1 persen menyatakan percaya terhadap polisi. Sebanyak 40 persen menyatakan kurang/tidak percaya terhadap polisi.

Hampir menyamai Puan, masyarakat yang memilih Ganjar, 66,8 persen menyatakan percaya terhadap polisi. Sebanyak 32,7 persen menyatakan kurang/tidak percaya terhadap polisi.

Sementara hanya pemilih Anies yang lebih dari 45 persen tidak percaya kepada Polri. 

"Masyarakat yang memilih Anies, 49,7 persen menyatakan percaya pada polisi. Sebanyak 47,4 persen menyatakan kurang/tidak percaya terhadap polisi," kata Ardian. 

Survei ini dilakukan pada 11-20 September 2022 dengan melibatkan 1.200 responden di 34 provinsi seluruh Indonesia. Survei dilakukan melalui wawancara tatap muka dengan menggunakan kuisioner. Metode survei menggunakan multistage random sampling dengan margin of error +/- 2,9 persen.