Survei LSI Denny JA: Ganjar-Airlangga Ungguli Prabowo-Puan Meski Didukung Jokowi
Ganjar Pranowo/DOK Humas Pemprov Jateng via ANTARA

Bagikan:

JAKARTA - Hasil survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA menunjukkan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto punya kans besar di Pilpres 2024.

Dalam survei pada 10-19 Oktobeer, LSI Denny JA membuat tiga simulasi pasangan. Ganjar-Airlangga; eks Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berpasangan dengan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY); dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto-Ketua DPP PDIP Puan Maharani.

Selanjutnya, para responden ditanya pilihan pasangan di 2024 jika Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan dukungan ke Ganjar-Airlangga.

Hasilnya, pasangan Ganjar-Airlangga dipilih 29,9 persen responden; Anies-AHY dipilih 24,6 persen; dan Prabowo Subianto-Puan dipilih 22,1 persen.

Sementara jika Jokowi mendukung Prabowo-Puan, pasangan ini tetap kalah dari Ganjar-Airlangga. Ganjar-Airlangga dipilih 28,4 persen; Anies-AHY dipilih 24,6 persen; dan Prabowo-Puan didukung 23,8 persen responden.

"Dukungan Jokowi ke Prabowo-Puan tidak mengubah elektabilitas Anies-AHY (namun, red) dukungan itu menurunkan elektabilitas Ganjar-Airlangga sebesar 1,5 persen," kata peneliti LSI Denny JA, Adjie Alfaraby dalam konferensi pers yang ditayangkan secara daring, Rabu, 23 November.

Meski begitu, survei ini juga memaparkan dukungan Jokowi sebenarnya tak banyak berdampak pada elektabilitas pasangan tertentu.

"Efek dukungan atau endorsement Jokowi kepada perubahan elektabilitas pasangan capres tidak besar kurang dari dua persen," ungkapnya.

Ada tiga alasan yang menyebabkan dukungan Jokowi kepada pasangan tertentu tak berdampak signifikan. Pertama, kata Adjie, masyarakat tak bisa dipengaruhi.

"Pilihan publik kepada calon pasangan capres relatif otonom. Tidak banyak dipengaruhi oleh endorsement tokoh mana pun," tegasnya.

Berikutnya, responden memang puas terhadap kinerja pemerintahan Presiden Jokowi. Berdasarkan survei ini, tingkat kepuasan publik pada Jokowi mencapai 74,2 persen.

Namun, di sisi lain mereka tetap tak mau dipimpin oleh orang yang sama untuk tiga periode.

Kemudian, tingkat keterpilihan pasangan didasari oleh beberapa hal selain dukungan Jokowi.

"Hanya tingkat pengenalan, tingkat kesukaan publik atas pasangan capres, pesona pribadi, jejak rekam pasangan capres bersangkutan yang signifikan mempengaruhi," jelas Adjie.

Adapun survei tersebut digelar dengan metodologi multi-stage random sampling dengan margin of error kurang lebih 2,9 persen. Ada 1.200 responden yang ikut wawancara tatap muka dengan menggunakan kuisioner.