Lanjutkan Kuota Belajar, Nadiem Makarim Minta Satuan Pendidikan Perbarui Data Siswa Tahun Ajaran Baru 
Mendikbudristek Nadiem Makarim/DOK ANTARA

Bagikan:

JAKARTA - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim meminta kepala satuan pendidikan untuk memperbarui data penerima bantuan kuota belajar gratis.

Sebab, Kemendikbudristek akan kembali menyalurkan kuota belajar untuk siswa, mahasiswa, guru, dan dosen per bulan September, Oktober, dan November 2021.

Nadiem meminta perbaruan data nomor telepon pada sistem data pokok pendidikan dan pangkalan data pendidikan tinggi di tiap satuan pendidikan dilakukan dengan cepat. Mengingat, banyak siswa dan mahasiswa yang baru masuk pada tahun ajaran 2021-2022.

"Kepala satuan pendidikan perlu segera memutakhirkan, memperbarui data siswa, mahasiswa, guru, dan dosen.

Ini harus dilakukan segera, karena tentunya kita masuk dalam tahun ajaran baru. Akan banyak murid baru yang harus diisi," kata Nadiem dalam konferensi pers virtual, Rabu, 4 Agustus.

Dalam hal ini, Kemendikbudristek menyalurkan anggaran kuota data internet sebesar Rp2,3 triliun untuk 26,8 juta penerima.

Nadiem menjelaskan, besaran bantuan untuk siswa PAUD sebesar 7 GB per bulan dan siswa pendidikan dasar dan menengah mendapatkan 10 GB per bulan.

Kemudian, pendidik PAUD dan jenjang pendidikan dasar dan menengah memperoleh 12 GB per bulan. Sementara, mahasiswa dan dosen memperoleh 15 GB per bulan.

"Kami akan menyalurkan bantuan subsidi kuota ini pada tanggal 11 sampai 15 di bulan September, pada tanggal 11 dan 15 di bulan Oktober, dan pada tanggal 11 dan 15 bulan November 2021. Kuota data ini akan berlaku selama 30 hari sejak diterima," jelas dia.

Nadiem mengingatkan keseluruhan bantuan kuota di tahun 2021 tujuan untuk mendukung proses pembelajaran.

Namun, pemerintah memberikan fleksibilitas kuota umum yang bisa digunakan untuk mengakses semua laman dan aplikasi, kecuali yang diblokir oleh Kemenkominfo dan yang tercantum pada situs resmi bantuan kuota data internet.

"Jadi, ada beberapa aplikasi yang sifatnya tidak untuk pendidikan yang kita keluarkan dari pemakaian. Tapi di luar itu, kita memberikan fleksibilitas sebesar mungkin bagi pengguna kuota ini," jelasnya.