DPR AS Temukan Bukti Campur Tangan Pemerintahan Donald Trump Mengotak-atik Data Laporan Mingguan COVID-19
Mantan Presiden AS Donald Trump, (Wikimedia Commons/The White House)

Bagikan:

JAKARTA - Komite terpilih DPR Amerika Serikat (AS) yang dipimpin Partai Demokrat, mengumumkan telah menemukan bukti campur tangan politik oleh pemerintahan Donald Trump terkait penanganan virus corona.

Campur tangan ini disebut memengaruhi penanganan virus corona oleh pemerintah federal tahun 2020 lalu, termasuk upaya untuk mengubah atau memblokir laporan data dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) yang merinci efek mengerikan dari virus.

Mengutip CNN Selasa 27 Juli, sebuah dokumen baru yang dirilis kemarin merinci tekanan yang dihadapi pejabat karier dari pejabat politik administrasi Donald Trump, untuk mengubah bagian dari Laporan Mingguan Morbiditas dan Mortalitas (MMWR) penting CDC, yang menguraikan kematian, rawat inap, dan infeksi COVID-19 selama pandemi.

Dokumen baru itu juga menguatkan kesaksian yang diberikan tahun lalu dari seorang pejabat CDC karir yang mengatakan, dia diperintahkan untuk menghancurkan bukti permintaan tersebut, menurut komite.

Subkomite Pemilihan DPR untuk Krisis Coronavirus sekarang meminta wawancara dengan hampir selusin mantan pejabat politik Trump dan pejabat saat ini, mengirim surat pada Hari Selasa kepada individu dan CDC, serta Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan Amerika Serikat.

vaksin covid-19
Presiden Joe Biden saat meninjau sentra vaksinasi COVID-19. (Wikimedia Commons/Official White House Photo)

Di antara mereka yang sebelumnya diminta untuk diwawancarai oleh komite adalah penasihat senior HHS Paul Alexander, seorang pejabat politik Trump yang menuntut dalam email 8 Agustus 2020, CDC menghentikan segera seri MMWR atau menyesuaikan dua laporan tentang infeksi COVID-19.

Pertama terkait dengan data kasus infeksi di sebuh kamp di Georgia, serta satu pada pada data anak-anak yang dirawat di rumah sakit karena COVID-19. Alexander juga menuduh CDC 'menuliskan potongan-potongan hit' pada pemerintahan Trump, menurut email Agustus 2020.

Panel sebelumnya telah merilis email internal yang menunjukkan Alexander membual tentang mempengaruhi laporan ilmiah CDC, berulang kali mendesak rekan-rekannya di HHS dan CDC untuk mengejar apa yang disebut strategi kekebalan kelompok di tengah pandemi COVID-19.

Terpisah, Dr. Christine Casey dari CDC, yang mengisi sebagai pemimpin redaksi MMWR, menulis kepada Direktur CDC saat itu Dr. Robert Redfield dan yang lainnya keesokan paginya tentang bagaimana 'membahas langkah selanjutnya' mengenai email Alexander, menurut sebuah email yang dirilis subkomite Selasa.

Pada Bulan Desember, Dr. Charlotte Kent, pemimpin redaksi seri MMWR, telah memberi tahu staf subkomite, dia diperintahkan untuk menghapus email, instruksi yang dia pahami berasal dari Redfield.

Sementara, Redfield sendiri dalam sebuah pernyataan pada saat itu menyebut, dia telah menginstruksikan CDC untuk mengabaikan komentar Alexander. 

Tak hanya mereka, mantan pejabat politik CDC Kyle McGowan, Amanda Campbell dan Nina Witkofsky, penasihat senior dan mantan kepala staf CDC, termasuk di antara penerima email 9 Agustus.

covid-19
Ilustrasi tes COVID-19 oleh militer AS. (Wikimedia Commons/Navy Medicine)

McGowan dan Campbell telah mengundurkan diri pada bulan Agustus dari peran mereka sebagai kepala staf CDC dan wakil kepala staf. Setelah kepergian mereka, keduanya berbicara secara terbuka tentang campur tangan politik yang mereka saksikan selama mereka bersama CDC.

Untuk mendukung penelusuran yang dilakukan, Subkomite meminta wawancara dan dokumen dari 11 pejabat saat ini dan mantan pejabat pada akhir Agustus dan awal September. CNN telah menghubungi orang-orang yang dimintai wawancara oleh panel, HHS, dan CDC untuk memberikan komentar. Seorang juru bicara HHS mengatakan kepada CNN, mereka 'akan meninjau permintaan dan menanggapi langsung ke komite." 

Komite juga mencari informasi lebih lanjut tentang pertimbangan administrasi Donald Trump tentang strategi kekebalan kelompok, praktik pengumpulan datanya, dan tindakan pekerjaan 'merugikan' apa pun terhadap pejabat federal.

"Institusi kesehatan masyarakat kita tidak boleh dikompromikan lagi oleh para pembuat keputusan yang lebih peduli dengan politik, daripada menjaga keamanan orang Amerika," ujar ketua komite yang berasal dari Partai Demokrat James Clyburn, bersama anggota komite Demokrat lainnya dalam sebuah pernyataan.

"Oleh karena itu, sangat penting bahwa penyelidikan Subkomite Terpilih terhadap tanggapan Administrasi sebelumnya terhadap pandemi memberikan laporan lengkap tentang apa yang terjadi," tandasnya.

Untuk diketahui, komite juga memperbarui pengumpulan hampir 90 contoh berdasarkan laporan media dan penyelidikannya, di mana ditemukan dugaan pejabat administrasi Donald Trump menyuntikkan 'politik' ke dalam keputusan kesehatan masyarakat sepanjang Februari hingga Desember 2020.