Vaksinasi Merata dan Protokol Ketat: Kontribusi PT GEB PLTU Celukan Bawang dalam Penanggulangan COVID-19
Vaksinasi pekerja asing di PT GEB (Sumber: Istimewa)

Bagikan:

JAKARTA - Senin, 19 Juli, PT General Energy Bali (GEB) PLTU Celukan Bawang, Kecamatan Gerokgak menuntaskan vaksinasi untuk seluruh tenaga kerja asing (TKA) asal China. Ini jadi kontribusi nomor sekian PT GEB dalam penanggulangan COVID-19.

Vaksinasi tahap akhir itu digelar di PLTU Celukan Bawang. Seperti sebelum-sebelumnya, vaksinasi dilakukan dengan bantuan tenaga medis dari Rumah Sakit Umum Tangguwisia.

Ada sejumlah karyawan yang terkendala kesehatan sehingga vaksinasi ditunda. Nantinya mereka diminta langsung mendatangi RSU Tangguwisia untuk menjalani vaksinasi.

"Semua TKA China sudah selesai vaksin kedua," kata General Affair PT GEB PLTU Celukan Bawang Indriati Tanu Tanto, dihubungi VOI, Selasa, 27 Juli.

Sebelum vaksinasi terakhir kemarin, PT GEB telah menggelar vaksinasi tahap I untuk 94 pekerja asing pada 21 Juni. Ada 93 pekerja asing dari China dan satu pekerja Jepang yang mengikuti vaksinasi.

Selain 94 pekerja asing, enam pekerja lokal juga menjalani vaksinasi tahap kedua pada hari itu. Adapun peserta vaksinasi kemarin diikuti karyawan dari beberapa bidang pekerjaan.

"Enam pekerja lokal ini merupakan pekerja yang belum menerima vaksin tahap pertama maupun vaksin tahap kedua," kata Indriati.

Vaksinasi diupayakan merata oleh PT GEB. Sebelum menggelar vaksinasi untuk pekerja asing, PT GEB lebih dulu memvaksinasi para pekerja lokal pada 11 April dan 9 Mei.

Protokol ketat

Selain memastikan vaksinasi merata, PT GEB juga menerapkan protokol kesehatan ketat dalam kegiatan operasional perusahaan. PT GEB tak menerima tamu kecuali sangat penting.

Pun tamu yang datang diwajibkan membawa hasil tes PCR. Selain itu, kedisiplinan mencuci tangan, menjaga jarak dan mengenakan masker juga terus dijaga. Kedisiplinan itu juga dibarengi budaya saling mengingatkan satu sama lain.

Segala yang dilakukan PT GEB, kata Indri adalah bentuk penyelarasan dengan imbauan pemerintah Indonesia juga. Ini sejalan dengan imbauan pemerintah pusat agar penerima vaksin tidak abai dalam prokes.

"Kita ingin ikuti kebijakan pemerintah pusat secara disiplin. Jangan mentang-mentang sudah vaksin lalu abai terhadap prokes, kan tidak baik," terang Indri beberapa waktu lalu.