PT GEB PLTU Celukan Bawang Dapat Penghargaan dari Pemkab Buleleng untuk Kontribusi Penanggulangan COVID-19
Vice Manager General Affair Department PT General Energy Bali, Indriati Tanu Tanto (Irfan Medianto/VOI)

Bagikan:

JAKARTA - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buleleng memberi sertifikat penghargaan kepada PT General Energy Bali (GEB) PLTU Celukan Bawang. Penghargaan diberikan untuk sumbangsih perusahaan dalam penanggulangan COVID-19 di Buleleng pada 2020 lewat program corporate social responsibility (CSR).

Dihubungi VOI, Kamis, 18 Februari, General Affair PT GEB PLTU Celukan Bawang Indriati Tanu Tanto menjelaskan, "Diberikannya (penghargaan) langsung oleh Bupati Buleleng. Itu saat perayaan Imlek pekan lalu, hari Jumat, tanggal 11 Februari,” katanya.

“Pemkab kan tahu selama ini kita kerja sama, beri bantuan kepada yang membutuhkan dan sebagainya. Pemerintah juga tahu bagaimana kita ada karantina, perhatikan karyawan, perhatikan masyarakat, kasih vitamin, apa yang bisa kita berikan kepada perusahaan," tambahnya. 

Sertifikat penghargaan untuk PT GEB PLTU Celukan Bawang (Foto: Istimewa) 

Selain GEB, terdapat tujuh perusahan lain yang mendapat sertifikat penghargaan tersebut. Indri mengatakan, selain CSR, penghargaan ini tak lepas dari perhatian PT GEB terhadap COVID-19 yang hingga kini masih mewabah.

Artinya, imbauan pemerintah dalam penerapan protokol kesehatan, mulai dari mencuci tangan, menggunakan masker hingga menjaga jarak terus diperhatikan oleh perusahaan. Terbukti, hingga hari ini tidak ada satupun kasus COVID-19 di PT GEB.

"Sampai kini masih aman, karena kita jaga betul protokol kesehatan di lingkungan perusahaan. Kemarin ada yang batuk sekitar sebelas orang itu langsung kita PCR dan hasilnya negatif semua," Indri.

Sebagai langkah antisipasi, Indri memastikan seluruh karyawan menjalani tes usap. PT GEB juga bekerja sama dengan rumah sakit setempat. Saat ini semua prosedur untuk tes usap massal masih diatur oleh perusahaan.

"Jumlahnya itu ratusan karyawan. Ini saya lagi komunikasi dengan pihak rumah sakit di Buleleng. Perusahan ingin nanti ada perawat atau tenaga medis yang datang dan melakukan swab kepada karyawan."

"Untuk jumlah pekerja dari China sekitar 130 orang dan pekerja asal Indonesia 210 orang. Nah ini yang kerja di luar GEB, kemudian yang di site GEB sendiri ada 47 orang," terang Indri.

Perusahaan juga membuat aturan baru bagi tamu atau pihak terkait yang bertandang ke GEB. Kalau dulu, menurut Indri hanya diminta membawa tes cepat, sekarang harus swab anitgen.

"Biar semuanya aman," kata Indri.