Tradisi 17-an yang Mendarah Daging di PT GEB PLTU Celukan Bawang Harus Berhenti karena Pandemi
Upacara bendera di PT GEB (Sumber: Istimewa)

Bagikan:

JAKARTA - Pandemi COVID-19 mengubah banyak hal: budaya, kebiasaan, hingga tradisi. Kondisi ini dialami pula oleh PT General Energy Bali (GEB). Pada perayaan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-76, PT GEB harus meredam tradisi menggelar lomba dan kegiatan-kegiatan semarak yang sejak lama digulirkan.

General Affair PT GEB PLTU Celukan Bawang Indriati Tanu Tanto mengatakan pilihan ini terpaksa diambil demi keselamatan dan keamanan dari potensi penularan virus corona, terutama bagi para karyawan di PLTU Celukang Bawang di Buleleng, Bali. "Tidak ada acara apa-apa karena kita takut ada orang dari luar," tutur Indri, dihubungi VOI, Selasa, 24 Agustus.

Memeriahkan Hari Kemerdekaan RI jadi tradisi di PT GEB sejak lama. Kali terakhir PT GEB menggelar perayaan Hari Kemerdekaan RI adalah pada 2019 lalu. Salah satu tradisi wajib yang digelar PT GEB adalah upacara bendera. Kala itu Direktur Teknik PT GEB Agus Darmadi yang jadi Pemimpin Upacara menyatakan komitmen PT GEB untuk berkontribusi dalam sektor energi.

Agus menyatakan PT GEB dan PLTU Celukan Bawang memiliki semangat untuk terus mendorong pemenuhan listrik Jawa-Bali. Ia juga membuka diri pada setiap dukungan stakeholder untuk bersama-sama menyediakan masa depan yang lebih terang bagi anak. "Kami selalu mengharapkan kontribusi, baik dari pemerintah pusat maupun daerah untuk meningkatkan mutu SDM agar bisa menjalankan PLTU secara mandiri," ucap Agus, dikutip dari ERA.ID.

Menyatukan

Para pegawai PT GEB lomba tarik tambang (Sumber: Istimewa)

Direktur Operasional PT GEB Wang QingDong ketika itu menyampaikan sukacitanya dapat mengkuti upacara peringatan Hari Kemerdekaan ke-74. Wang berharap keberadaan PLTU Celukan Bawang dapat meningkatkan kerja sama serta hubungan baik antara Indonesia-China. 

"GEB dan PLTU Celukan Bawang merupakan bagian dari keluarga besar kami. Tanpa melihat latar belakang dapat mempererat hubungan China dan Indonesia," ungkap Wang QingDong melalui penerjemahnya.

Selepas upacara peringatan 17 Agustus, GEB dan PLTU Celukan Bawang juga melepaskan 74 burung merpati sebagai tanda kemerdekaan Indonesia. Ada pun kegiatan HUT ke 74 Indonesia juga dimeriahkan dengan berbagai lomba, seperti panjat pinang, tarik tambang dan juga safari kesehatan untuk tiga desa yang berada di sekitar PLTU Celukan Bawang.

Momen Hari Kemerdekaan RI di PLTU Celukan Bawang juga jadi simbol. Para karyawan lokal ataupun pegawai asing akan bersatu mengikuti berbagai macam lomba. "Chayo...Chayoo... Ayo semangat," seru sejumlah tenaga kerja asing asal China saat menyemangati temannya mengikuti lomba balap karung di halaman PLTU Celukan Bawang, Buleleng, Bali, Sabtu 17 Agustus 2019.

"Berbagai lomba dan juga safari kesehatan merupakan rangkaian dari peringatan 17 Agustusan yang diikuti seluruh karyawan, tenaga kerja asing, nelayan dan juga warga sekitar," kata General Affair PT GEB PLTU Celukan Bawang Indriati Tanu Tanto, dikutip ERA.ID.

Sebelum lomba dimulai, pihaknya mengadakan upacara detik-detik kemerdekaan Indonesia bersama. Ada pun selain berbagai lomba yang memeriahkan 17 Agustusan, GEB juga mengadakan safari kesehatan gratis bagi tiga desa yang ada di sekitar PLTU Celukan Bawang.

Baik karyawan PLTU maupun masyarakat bisa mendapat pengobatan gratis. Indri mengungkapkan pelayanan kesahtan gratis ini merupakan bentuk kepedulian PLTU Celukan Bawang kepada masyarakat dan juga pekerjanya.

"Harapannya, warga mau mengerti bahwa perusahaan listrik seperti PLTU sangat peduli dengan masyarakat sekitar," imbuh Indri.