Bagikan:

JAKARTA - Produsen Unmanned Aerial Vehicle (UAV) alias pesawat tak berawak asal Rusia Zala Aero secara resmi meluncurkan drone UAV yang bisa lepas landas dan mendarat secara vertikal pada gelaran pameran 'MAKS 2021 International Aviation and Space Salon' yang berlangsung pada 20-25 Juli.

Dinamakan ZALA VTOL, pihak produsen mengklaim UAV ini memiliki beragam keunggulan, dibekali dengan sederet teknologi canggih, dalam keterangannya saat peluncuran.

"ZALA VTOL menggabungkan sifat-sifat drone tipe pesawat dan pesawat tilt-rotor. Konfigurasi penerbangan berubah tergantung pada misi yang ditugaskan. Sistem propulsi listrik memungkinkan pesawat berada di udara hingga 4 jam, memberikan jangkauan hingga 200 km dalam konfigurasi pesawat," terang pihak perusahaan seperti mengutip TASS Rabu 21 Juli.

Salah satu keunggulan ZALA adalah komputer on-board ZX1 built-in berdasarkan kecerdasan buatan, memungkinkan untuk memproses data format Full HD, mampu mengirimkan video dan foto resolusi tinggi melalui tautan komunikasi terenkripsi ke stasiun kontrol darat.

"Ini memungkinkan operator untuk menerima data pemantauan bahkan sebelum drone mendarat," Sebut Zala Aero.

Fungsi inti ZALA VTOL adalah memantau dan memotret udara dari tempat atau fasilitas area yang sulit dijangkau.

"Ini dapat digunakan untuk memantau infrastruktur industri, membuat peta fotografi suatu area dan mendukung keamanan fasilitas darat. UAV ini sudah beroperasi di negara bagian Amerika Latin," ungkap pihak Zala.

Sementara itu, melansir Thedefensepost, ZALA tidak memerlukan situs peluncuran yang dilengkapi secara khusus. Ini sepenuhnya kompatibel dengan semua muatan ZALA yang ada dan fitur solusi perangkat lunak dan perangkat keras yang sejajar dengan lini model UAV ZALA Aero Group.

Selain itu, solid-state drive 500 gigabyte yang dienkripsi dalam ZALA VTOL memungkinkan drone untuk menyimpan dan mentransfer foto 24 megapiksel dan rekaman video yang ekstensif.

Untuk diketahui, selain ZALA VTOL, Rusia telah meluncurkan drone sayap putar kecil BAS-200 yang dilengkapi dengan pos kontrol bergerak yang dipasang di trailer mobil. Drone ini bisa dipakai untuk memonitor medan dan mengirimkan kargo hingga 50 kilogram (110 pon).