JAKARTA - Saat industri pertahanan Turki mempersiapkan kapal serbu amfibi jenis pendaratan helikopter (LHD) TCG Anadolu untuk pengiriman, rencana untuk membangun kapal induk juga menjadi agenda utama negara tersebut.
Kepala Kepresidenan Industri Pertahanan (SSB) Ismail Demir mengatakan, membangun kapal induk harus dianggap sebagai bagian dari visi Turki untuk "menjadi kekuatan global."
Demir menyatakan, kapal induk tidak dapat dikategorikan sebagai satu jenis kapal dan itu adalah konsep mereka memiliki kemampuan untuk bekerja di sekitar. TCG Anadolu awalnya diklasifikasikan sebagai kapal induk oleh pers, katanya, yang sebenarnya tidak.
"Itu direncanakan sebagai kapal pendarat dengan dermaga. Namun, setelah dipahami dimungkinkan untuk mengerahkan kendaraan udara tak berawak (UAV) atau kendaraan udara tempur tak berawak (UCAV) di kapal Anadolu yang akan segera beroperasi, kami mulai mengerjakan konsep ini," jelasnya mengutip Daily Sabah dari Anadolu Agency 23 November.
Demir mengatakan, tujuan utamanya adalah agar kapal dapat dioperasikan sesegera mungkin, mencatat penyebaran UCAV Bayraktar TB3, yang saat ini direncanakan sebagai drone tempur lepas landas dan mendarat vertikal (VTOL), akan menyusul.
Meskipun kapal akan dapat membawa helikopter tempur di dek pendaratannya, Turki saat ini tidak mengoperasikan pesawat yang dapat lepas landas dari kapal tersebut. TB3, dengan desain sayap lipatnya, dapat digunakan dari landasan pacu angkatan laut yang pendek.
Dengan beberapa bagian yang sudah dalam produksi, TB3 diharapkan dapat melakukan uji terbang pertamanya tahun depan.
Selain itu, Demir menekankan kapal kedua dan lebih komprehensif yang dapat diklasifikasikan sebagai kapal induk yang sebenarnya, seperti yang diumumkan oleh Presiden Recep Tayyip Erdoğan ada dalam agenda.
"Kami melihat konsep kapal induk mulai berubah," ujarnya, ketika Turki juga membawa konsep baru, konsep kapal induk kendaraan udara tak berawak yang telah menarik perhatian global.
BACA JUGA:
Demir mengatakan, topik ini juga dibahas dengan rekan-rekan Spanyolnya yang baru-baru ini menunjukkan minat.
"Ada pendekatan yang tepat untuk mempertimbangkan kapal yang lebih besar dalam format yang akan mengakomodasi beberapa jenis UAV/UCAV dengan mesin jet dan baling-baling. Kami akan bekerja lebih jauh untuk itu. Itu adalah ide saat ini, tetapi kami sedang mendiskusikan masalah ini dengan berbagai lawan bicara," papar Demir.
Untuk diketahui, selain kedua kapal di atas, Turki diketahui juga bersiap mengerjakan sejumlah proyek industri pertahanan lokal lainnya, seperti proyek kapal serbu Fast Attack Craft (FAC-55).