Temukan Fosil Bayi Dinosaurus, Ilmuwan Kian Yakin Dinosaurus Pernah Ada di Kutub Utara
Para peneliti di lokasi penemuan fosil bayi dinosaurus di Alaska. (University of Alaska Fairbanks via Alaskapublic.Org)

Bagikan:

JAKARTA - Fosil dari bayi dinosaurus kecil yang ditemukan di Alaska utara menawarkan bukti kuat, makhluk prasejarah hidup sepanjang tahun di Kutub Utara dan kemungkinan berdarah panas, menurut sebuah penelitian yang diterbitkan pada 24 Juni di jurnal 'Current Biology'.

Fosil tersebut setidaknya berasal dari tujuh jenis dinosaurus yang baru menetas atau masih dalam telurnya, berusia sekitar 70 juta tahun yang lalu. Para peneliti belum pernah menemukan bukti sarang dinosaurus sejauh ini di utara, kata penulis utama Pat Druckenmiller sekaligus direktur Museum Universitas Alaska Utara.

Temuan ini membantu memutarbalikkan asumsi mengenai dinosaurus di masa lalu, jika mereka digolongkan sebagai reptil raksasa berdarah dingin.

"Jika mereka bereproduksi, maka mereka melewati musim dingin di sana. Jika mereka melewati musim dingin di sana, mereka harus menghadapi kondisi yang biasanya tidak kita kaitkan dengan dinosaurus, seperti kondisi beku dan salju," papar Druckenmiller, seperti mengutip Reuters 25 Juni.

alaska
Ilustrasi Alaska. (Wikimedia Commons/Jason Grote)

Untuk bertahan hidup di musim dingin Arktik yang gelap, dinosaurus itu tidak mungkin berjemur di bawah sinar matahari untuk menghangatkan tubuh mereka, seperti yang dilakukan kadal, katanya.

"Setidaknya kelompok ini memiliki endotermik menurutnya, menggunakan istilah untuk kemampuan hewan menghangatkan tubuh mereka melalui fungsi internal. Druckenmiller menerangkan, mereka memiliki tingkat berdarah panas.

Situs penemuan adalah tebing curam di Sungai Colville di Lereng Utara Alaska, pada garis lintang 70 dan sekitar 250 mil (400 km) utara Lingkaran Arktik. Pada periode Cretaceous, ketika Amerika Utara diposisikan secara berbeda, itu bahkan lebih jauh ke utara, pada garis lintang 80 atau 85, ungkapnya.

Wilayah itu jauh lebih hangat saat itu daripada Lereng Utara Alaska sekarang tetapi hampir tidak tropis. Dari sisa-sisa tanaman purba, para ilmuwan menghitung suhu tahunan rata-rata sekitar 6 derajat Celcius, mirip dengan Juneau, Alaska, yang berarti musim dingin di bawah titik beku dengan salju, terang Druckenmiller.

Druckenmiller menerangkan, Lereng Utara Alaska mengalami dua bulan kegelapan total musim dingin sekarang. Sementara selama periode Kapur dahulu, kawasan tersebut mengalami kegelapan total hingga empat bulan dalam setahun.

alaska
Ilustrasi Alaska. (Wikimedia Commons/GPA Photo Archive)

Menemukan tulang dan gigi kecil, beberapa seukuran kepala peniti, sangat sulit, tutur Druckenmiller. Mereka diidentifikasi melalui pemeriksaan mikroskopis setelah disaring beberapa kali dari sedimen yang dikumpulkan dalam ekspedisi selama beberapa dekade, sambungnya.

"Saya menyamakannya dengan mendulang emas. Prosesnya sangat lambat," katanya menggambarkan proses yang harus dijalani para peneliti.

Situs penemuan, yang disebut Formasi Prince Creek, telah terbukti penting untuk pemahaman moderen tentang makhluk purba.

Penemuan dinosaurus pertama dibuat di sana pada 1960-an oleh seorang ahli geologi perminyakan. Ekspedisi selanjutnya menemukan spesies dinosaurus yang sebelumnya tidak diketahui. Seiring waktu, bukti pendudukan Arktik sepanjang tahun telah meningkat.

Pada formasi yang sama, ilmuwan lain menemukan tulang rahang dari bayi dromaeosaurid, yang dirinci dalam sebuah penelitian yang diterbitkan tahun lalu di jurnal 'PLOS ONE'. Dinosaurus pemakan daging itu seukuran anak anjing kecil dan tidak mampu bermigrasi jarak jauh, kata rekan penulis Tony Fiorillo, ahli paleontologi Southern Methodist University.

"Studi baru tentang dinosaurus bersarang memperkuat kesadaran yang berkembang, dinosaurus hidup penuh waktu di Kutub Utara dan dengan demikian tidak bisa berdarah dingin," tukasnya Fiorillo.

"Studi baru ini memperluas percakapan tentang dinosaurus sepanjang tahun di Kutub Utara. Itu tidak menciptakan percakapan," tutup Fiorillo.