Sejak Lahir, Dinosaurus T-Rex Sudah Siap Berburu Mangsa
Ilustrasi T-Rex. (Wikimedia Commons/Ian Juby)

Bagikan:

JAKARTA - Sekelompok peneliti dari Universitas Edinburgh untuk pertama kalinya menemukan sisa-sisa embrio dari dinosaurus pemakan daging, termasuk Tryrannosaurus rex (T-rex). 

Fosil-fosil tersebut terdiri dari rahang dan tulang cakar. Melansir Reuters, ukurannya seperti orang dewasa. Menurut para ilmuwan, fosil-fosil tersebut merupakan kerabat Tyrannosaurus, mewakili dua spesies predator puncak di Asia dan Amerika Utara pada Periode Kapur jelang akhir zaman dinosaurus.

Hasil analisa para ilmuwan menunjukkan, tulang-tulang tersebut lebih besar dari tulang bayi dinosaurus pada umumnya. Tulang rahang yang ditaksir berusia 77 juta tahun memiliki panjang 3 cm ditemukan di Montana dan diduga milik spesies yang disebut Daspletosaurus. 

Sementara, cakar berbentuk baji diketahui berusia 72 juta tahun yang berasal dari Provinsi Alberta, Kanada yang diduga milik spesies Albertosaurus. Secara umum, panjangnya mencapai 1 meter atau seukuran anjing sedang. Dan menetas dari telur yang sangat besar, melebihi telur terbesar saat ini yang mencapai 43 cm.

Keduanya adalah sepupu Tyrannosaurus rex yang sedikit lebih kecil. Tyrannosaurus terbesar yang diketahui memiliki panjang 40 kaki (12 meter) dan berat 8 ton. Rahangnya memiliki ciri khas Tyrannosaurus, termasuk alur yang dalam dan dagu yang menonjol.

Ahli Paleontologi Universitas Edinburgh Greg Funston yang juga penulis utama dalam penelitian yang diterbitkan dalam 'Canadian Journal of Earth Sciences' mengatakan, para peneliti kagum dengan kemiripan tulang embriod dengan Tyrannosaurus remaja dan dewasa yang lebih tua. 

Dalam laporannya Funston juga mengungkapkan, bahwa rahang bayi Tyrannosaurus memiliki gigi yang fungsional.  

“Jadi meskipun kami tidak bisa mendapatkan gambaran lengkap, apa yang kami lihat terlihat sangat mirip dengan orang dewasa,” kata Funston.

Yang lebih mencengangkan lagi, ada sejumlah temuan adaptasi kunci yang menandakan Tyrannosaurus bisa berburu tidak lama sejak lahir. Yakni, kekuatan rahangnya yang memengaruhi kekuatan gigitan.

"Bayi Tyrannosaurus memiliki gigitan yang kuat. Jadi, kemungkinan mereka bisa berburu tidak lama setelah lahir. Namun, kami masih memerlukan lebih banyak fosil untuk mengetahui dengan tepat, seberapa cepat mereka (bayi Tyrannosaurus) bisa berburu," pungkasnya.