JAKARTA - Sekitar 67 juta tahun yang lalu, dua dinosaurus ikonik, Triceratops horridus dan Tyrannosaurus rex mati dan dengan cepat terkubur bersama dalam satu kuburan. Keduanya menanggung luka pertempuran, dan ini adalah jenis pertarungan yang dispekulasikan oleh para ilmuwan selama bertahun-tahun.
Fosil lengkap yang mengesankan dari 'Duel Dinosaurs' ini akan dipamerkan dan dipelajari di North Carolina Museum of Natural Sciences (NCMNS) pada 2022. Museum ini terletak di pusat Kota Raleigh. Namun ada cerita lain terkait bagaimana fosil tersebut dapat berada di museum tersebut.
Mengutip National Geographic, Rabu, 18 November, pemburu fosil komersial bernama Clayton Phipps dan rekan-rekannya menemukan kerangka tersebut pada 2006 di sebuah peternakan pribadi di Montana. Ia melakukan penggalian sendiri dengan tujuan untuk penjualan fosil di masa depan. Bertahun-tahun sebelumnya, Tyrannosaurus rex yang dijuluki 'Sue' telah dibeli dengan harga lebih dari 8 juta dolar AS di pelelangan. Hal tersebut memulai ledakan bisnis fosil.
Kabar tentang adanya Duel Dinosaurs mulai tersebar pada 2011. Kabar di antara para ahli adalah bahwa pemilik fosil ingin menjual fosil Duel Dinosaurs ke museum nasional dengan harga melebihi 9 juta dolar AS. Namun tidak ada satupun yang membelinya. Duel Dinosaurs pun dilelang di rumah lelang Bonhams pada 2013.
Namun, Duel Dinasours gagal dijual karena belum ada yang berhasil memenuhi harganya. Tampaknya tulang-tulang itu berada dalam ketidakpastian, tidak terdeteksi oleh sains karena tidak berada di museum, tetapi terlalu mahal untuk dibeli oleh pihak pribadi. Akhirnya, NCMNS berhasil dalam negosiasi bertahun-tahun akibat klaim pemilikan, klaim hak penjualan dan lain-lain.
Kontroversi penjualan fosil
Tidak semua fosil milik pribadi seperti Duel Dinosaurs akhirnya ke museum umum. Bagi banyak ilmuwan, berita tentang berhasilnya NCMNS memiliki Duel Dinosaurs sangat kontras dengan penjualan fosil dinosaurus pada Oktober. Fosil T rex yang dinamai 'Stan' dan penting secara ilmiah yang digali oleh Larson and Black Hills Institute, dipaksa pengadilan untuk dilelang untuk pemegang saham perusahaan dan pembeli anonim, yang kemungkinan besar seorang kolektor pribadi. Stan dijual seharga 31,8 juta dolar AS.
Ahli paleontologi sangat marah dengan harga yang mengejutkan itu. Mereka khawatir hubungan ilmuwan pemilik tanah AS akan memburuk serta perburuan fosil global akan meningkat. Pembelian Duel Dinosaurs sebagai "berita yang benar-benar fantastis untuk paleontologi, terutama mengingat apa yang terjadi baru-baru ini dengan lelang fosil Stan."
Tapi tidak semua ilmuwan bersukacita dengan berhasilnya Duel Dinosaurs didapatkan. Pakar Tyrannosaurus Thomas Carr, ahli paleontologi di Carthage College di Kenosha, Wisconsin, adalah pendukung setia pelarangan penjualan komersial fosil AS. Dia tetap prihatin bahwa pembelian museum harus membeli Duel Dinosaurus dan sama saja mendukung perdagangan fosil tidak etis.
"Bagus bahwa spesimen itu berhasil berada di museum dan tidak menghilang seperti Stan, tetapi di sisi lain, berapa harganya? ... (Penjualan) itu membuka masalah apakah ilmuwan dan museum telah menjadi pelayan untuk perdagangan fosil komersial atau tidak," kata Carr.
BACA JUGA:
Carr memperkirakan bahwa lebih dari 40 fosil T.rex, kira-kira setengah dari semua yang diketahui, berada di tangan pribadi atau komersial dan tetap berada di luar jangkauan sains. Mengutip New Scientist, AS tidak memperlakukan fosil yang ditemukan di tanah pribadi sebagai bagian dari warisan sejarah alamnya.
Seorang pemilik tanah bebas untuk menolak ahli paleontologi akademis demi pemburu fosil komersial yang menjanjikan pembayaran lebih besar. Paleontologi sering beroperasi dengan anggaran yang sedikit. Jutaan yang dihabiskan untuk satu spesimen dapat membiayai departemen penelitian, mahasiswa pascasarjana, dan ekspedisi lapangan selama beberapa dekade.
Masalahnya bisnis fosil tidak hanya memengaruhi AS. Pasar komersial yang sedang berkembang untuk mendapatkan fosil berharga secara tidak sengaja memicu penjualan di pasar gelap. Saat ini, para ahli menghadapi tawar-menawar antara membeli fosil yang dipertanyakan secara etis atau menyaksikan fosil berharga menghilang ke dalam koleksi pribadi yang tidak dapat diteliti.