Bagikan:

JAKARTA - Badan Anggaran (Banggar) DPRD DKI meminta Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menarik anggaran penyelenggaraan Formula E. DPRD menginginkan anggaran tersebut dialihkan untuk penanganan COVID-19.

Sebelumnya, DKI telah menyetor biaya commitment fee untuk tahun 2020 kepada Federation Internationale de l’Automobile (FIA) Formula E sebesar Rp360 miliar yang dibayarkan pada tahun 2019. Kemudian, commitment fee tahun 2021 sekitar Rp200 miliar (sebesar 11 juta poundsterling). 

DPRD menganggap anggaran tersebut bisa digunakan untuk penanganan anggaran COVID-19. Meskipun DKI telah menggelontorkan anggaran sebesar Rp5,032 triliun khusus untuk penanganan COVID-19, hal tersebut dianggap belum cukup untuk memenuhi program jaring pengaman sosial warga DKI yang perekonomiannya terdampak akibat virus corona. 

"Kami meminta agar commitment fee sebesar Rp560 miliar secepatnya dikembalikan untuk percepatan penanganan virus corona," kata Anggota Banggar DPRD DKI Yudha Permana saat dikonfirmasi, Rabu, 20 Mei. 

Sementara, Ketua Komisi E (Bidang Kesejahteraan Masyarakat) DPRD DKI Anggaran Wicitra Sastroamidjojo menganggap anggaran tersebut semestinya dapat dikembalikan. Sebab, menurut dia, penyelenggaraan ajang balap mobil bertenaga listrik yang rencananya digelar pada 6 Juni tidak mungkin terlaksana. 

Oleh karenanya, Anggara menuntut agar Pemprov DKI segera mengajukan klausul Force Majeure kepada Federasi Formula E agar keseluruhan commitment fee bisa dikembalikan. 

"Kita harus punya kontrol sebagai pemilik anggaran karena uang itu adalah uang rakyat. Harus dibelanjakan sesuai prioritas untuk membeli sembako," tutur Anggara.

Menambahkan, Ketua Komisi A (Bidang Pemerintahan) Mujiyono turut mendesak Anies untuk meminta kembali commitment fee Formula E 2020 dan 2021 yang telah disetor kepada pihak federasi. 

Pasalnya, Mujiyono tak yakin Formula E bisa digelar dalam dua tahun ke depan meskipun pandemi COVID-19 telah berakhir. Sebab, ada dampak lain yang perlu dibenahi oleh pemerintah, yakni lesunya kondisi perekonomian masyarakat. 

"Formula E kan totalnya Rp1,6 triliun ada di beberapa tempat. Masak, masih mau yakin juga Formula E diselenggarakan. Kondisi ekonominya masih belum stabil. Daripada beli tiket buat nonton Formula E, warga lebih baik pakai buat beli beras," ungkap Mujiyono. 

Jawaban Pemprov DKI

Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Kadispora) DKI Achmad Firdaus membenarkan telah membayarkan commitment fee 2021 sebesar Rp207 miliar beberapa bulan lalu, dan commitment fee 2020 sebesar Rp360 miliar pada 2019.

Namun, soal kemungkinan uang tersebut bisa ditarik, Firdaus tak memberi jawaban pasti. Ia melempar urusan kepada BUMD DKI PT Jakarta Propertindo selaku penyelenggara. 

"Ini masih dalam proses pembahasan. Tapi, untuk MoU itu antara Jakpro selaku penyelenggara dengan pihak Formula E. Tergantung (bagaimana isi) perjanjian antara Jakpro sama mereka. Teknisnya (ditanyakan) ke Jakpro saja," ucap Firdaus.

Terpisah, Director of Communication and Sustainability Formula E Jakarta Felicia Idama menyebut, pembahasan soal penganggaran bukanlah wewenang Jakpro. Menurut dia, Jakpro hanya mengurus penyelenggaraan secara teknis. 

"Sejauh ini belum ada pembahasan lebih lanjut. Itu wewenangnya bukan di OC (Jakpro) sebagai penyelenggara, tatarannya ada di Kadispora. Kembali lagi, kita belum tahu hal tersebut (penarikan biaya commitment fee) memungkinkan atau tidak, karena kontrak kita kan 5 tahun," jelas Felicia.