JAKARTA - Gubernur DKI Anies Baswedan masih mempertahankan keinginan menyelenggarakan Formula E, meski Jakarta tak masuk dalam kalender penyelenggaraan di tahun 2022.
Upaya ini dilakukan dengan melakukan negoisasi ulang kepada Formula E Operation (FEO), pengelola Formula E di New York, Amerika Serikat.
Menanggapi hal ini, Anggota Fraksi PSI DPRD DKI Anggara Wicitra Sastroamidjojo meminta Anies melupakan ambisinya untuk menjadikan DKI sebagai tuan rumah ajang balap mobil bertenaga listrik tersebut.
Apalagi, Jakarta telah melewati dua seri penyelenggaraan Formula E tahun 2020 dan 2021 karena penundaan akibat pandemi COVID-19.
“Gubernur Anies jangan membodohi rakyat terus menerus. Ini sudah 3 tahun terus saja ditunda. Sebaiknya lupakan saja ambisi menyelenggarakan Formula E," kata Anggara saat dikonfirmasi pada Kamis, 5 Agustus.
Anggara meminta Anies realistis terhadap fakta bahwa Jakarta tak masuk jadwal gelaran Formula E, meskipun Federasi Otomotif Internasional (FIA) Formula E memberi satu slot jadwal dengan keterangan TBD atau to be determined pada 4 Juni 2022.
"Jakarta seharusnya bisa saja tetap dicantumkan dengan term and condition tentatif. Namun, dengan absennya nama Jakarta pada jadwal sementara memperlihatkan Jakarta tidak diperhitungkan dalam kancah Formula E," ungkap dia.
Lagipula, anggaran yang dibutuhkan untuk merencanakan Formula E, menurut Anggara, bisa digunakan sebagai tambahan penanganan pandemi. Diketahui, DKI sudah menggelontorkan anggaran hampir Rp1 triliun untuk commitment fee dan bank garansi.
“Pembayaran yang menggunakan uang rakyat senilai nyaris 1 Triliun rupiah juga tidak menjamin Formula E berlangsung, ini mau ditunda hingga kapan? Ingat tahun 2022 Jabatan Gubernur Anies akan berakhir,” ucap Anggara.
“Jangan bilang Jakarta tidak punya dana untuk Pandemi COVID-19 kalau belum mau memperjuangkan pengembalian dana 1 Triliun di Formula E," lanjutnya.
,
BACA JUGA:
Sebelumnya, Anies mengaku sudah melakukan negoisasi ulang kepada Formula E Operation (FEO) agar Jakarta tetap bisa menjadi penyelenggara Formula E. Renegoisasi ini dilakukan oleh BUMD PT Jakarta Propertindo, selaku penyelenggara Formula E, atas perintah Anies.
"PT Jakarta Propertindo telah melakukan renegoisasi dengan pihak FEO mengenai penegasan dan kejelasan status keberlanjutan kerja sama, waktu pelaksanaan, serta status pendanaan yang telah dibayarkan," kata Anies dalam dokumen penjelasan mengenai perubahan RPJMD tahun 2017-2022.
Namun, setelah renegoisasi, ternyata saat ini FEO belum mengeluarkan kepastian mengenai apakah Jakarta tetap menjadi tuan rumah Formula E atau tidak karena menunggu perkembangan pandemi.
"Pembayaran commitment fee untuk penyelenggaraan tahun 2022 dan seterusnya akan dilakukan penjadwalan kembali setelah adanya kepastian penyelenggaraan Formula E dengan mempertimbangkan telah berakhirnya pandemi COVID-19," jelas dia.