Bagikan:

JAKARTA - Serangan mematikan seekor beruang yang diduga berasal dari jenis beruang cokelat, membuat otoritas Slovakia mengeluarkan peringatan populasi.

Otoritas Slovakia mengumumkan seorang pria berusia 57 tahun tewas dalam sebuah serangan beruang yang langka, dengan sejumlah luka mengenaskan.  

Mayat korban ditemukan di sebuah hutan dekat desa Liptovska Luzna, sekitar 190 kilometer timur laut Bratislava, dengan kondisi mengalami luka dalam di bagian leher dan wajah. 

"Otopsi hari ini mengonfirmasi, pria itu meninggal akibat luka yang disebabkan oleh beruang," terang perusahaan kehutanan milik negara, Lesy Slovenske Republiky, dalam sebuah pernyataan melansir Euronews Kamis 17 Juni

Slovakia saat ini mencatat ada sekitar 1.200 sampai 1.600 beruang cokelat di wilayahnya, terutama di daerah pegunungan. Jumlah ini meningkat tiga kali lipat dalam dua dekade terakhir.  

"Beruang coklat adalah binatang terbesar kami, yang memegang posisinya di alam dan tidak diragukan lagi berada di sini di abad ke-21," jelas Lesy Slovenske Republiky.

beruang
Ilustrasi beruang. (Unsplash/John Thomas)

"Pada saat yang sama, bagaimanapun, harus dicatat bahwa kelimpahannya harus pada tingkat tertentu untuk memastikan stabilitas populasi, sekaligus simbiosis timbal balik antara manusia dengan beruang," lanjut penjelasan tersebut.

Untuk diketahui, insiden yang melibatkan manusia relatif jarang dan hewan dilindungi oleh hukum di negara anggota Uni Eropa.

Kementerian Lingkungan Slovakia dalam sebuah pernyataan menyebut, serangan beruang terhadap manusia sebagai sesuai yang unik dan sangat jarang. 

"Hanya ada lima serangan seperti itu pada tahun 2020. Peristiwa tersebut  biasanya disebabkan ketika hewan didekati secara tidak terduga dan terkejut. Keadaan insiden saat ini akan menjadi subjek penyelidikan," jelas papar kementerian.

Pihak kementerian telah telah memperingatkan pejalan kaki dan wisatawan untuk berhati-hati di hutan. Sementara, Lesy Slovenske Republiky telah menyerukan agar hewan-hewan itu diburu secara legal untuk mengurangi jumlah mereka di wilayah tersebut.