JAKARTA - Otoritas Slovenia mengumumkan pencabutan status darura COVID-19, diikuti dengan pencabutan pembatasan dan mengizinkan sejumlah kegiatan terbuka untuk publik, Selasa 15 Juni.
Melansir Reuters, pengumuman ini dikeluarkan setelah Slovenia memberlakukan status darurat COVID-19 diikuti dengan penguncian sejak delapan bulan lalu. Kementerian Kesehatan Slovenia menyebut, sebagian besar pembatasan yang masih berlaku sebelumnya, juga dicabut seiring dengan pengumuman ini.
Pada Selasa kemarin, Slovenia hanya melaporkan 112 kasus baru infeksi harian COVID-19 dan dua kasus kematian karena virus corona. Sementara, berdasarkan data Worldometers, total ada 256.581 kasus infeksi COVID-19 dan 4.408 kematian di Slovenia.
Terkait vaksinasi COVID-19, sekitar 45 persen orang dewasa di Slovenia telah menerima satu dosis vaksin COVID-19, Sementara, 32 persen di antaranya telah menerima dosis kedua.
Seiring dengan pencabutan status darurat ini, masyarakat Slovenia pun bisa kembali melakukan aktivitas seperti biasa. Kegiatan olahraga dan budaya juga bisa adakan kembali dan disaksikan oleh penonton.
Kendati demikian, akses untuk kegiatan seperti ini masih dibatasi dengan maksimal hingga 75 persen dari kapasitas yang tersedia, khusus untuk orang-orang yang dapat menunjukkan telah menerima vaksin COVID-19, memiliki hasil tes negatif atau dinyatakan pulih dari infeksi sebelumnya.
BACA JUGA:
"Beberapa tindakan perlindungan akan tetap berlaku, seperti persyaratan untuk memakai masker wajah dalam ruangan di depan umum dan menjaga jarak aman dari orang lain," jelas sekretaris pada Kementerian Kesehatan Slovenia Franc Vindisar.