Bagikan:

JAKARTA - Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olahraga (Sesmenpora) Gatot S. Dewa Broto mengatakan, pihaknya akan membuat contoh model permainan liga olahraga berprotokol COVID-19. Nantinya, contoh ini bisa diterapkan oleh penyelenggara liga olahraga.

Kata Gatot, rencana penyelenggaraan liga olahraga di masa pandemi COVID-19 tak cukup berlandaskan pada regulasi. Namun, harus ada penerapan contoh acara yang bisa ditiru. 

"Kami nanti akan bekerja sama dengan Komite Olahraga Nasional Indonesai (KONI) dan berbagai lembaga cabang olahraga untuk membuat role model liga olahraga. Jadi, nanti kompetisi turnamen yang bagus itu harus kayak gini (contoh)," kata Gatot dalam diskusi di Graha BNPB, Jakarta Timur, Rabu, 29 Juli.

Gatot memahami bahwa atlet, penyelenggara, dan masyarakat peminat berbagai cabang olah raga sudah merindukan adanya pergelaran liga olahraga. 

Sebab, sejak pandemi COVID-19 masuk ke Indonesia, ada berbagai pertandingan yang ditunda. Misalnya, Liga 1 dan Liga 2 ditunda dan akan dilanjutkan mulai September. Kemudian, Pekan Olahraga Nasional (PON) yang akan berlangsung tahun ini ditunda menjadi tahun 2021.

Gatot menyebut, pemerintah tidak bermaskud untuk menghalangi penyelenggaraan liga olahraga. Namun, kegiatan olahraga sangat berpotensi menularkan COVID-19.

"Sepak bola itu kan body contact-nya tinggi. Persoalan berikutnya, ada hiruk-pikuk tentang suporter. Jika pertandingan di stadion tidak ada penonton, takutnya di luarnya malah pada berkumpul menunggu para atlet," kata Gatot.

Sampai saat ini, Kemenpora sudah mempersilaka beberapa cabang olahraga untuk menggelar kembali pertandingan. Namun, ada sejumlah hal yang menjadi syarat untuk diterapkan sebelum bertanding.

"Pertama, para atlet mesti melakukan tes PCR di hari sebelum bertanding. Kemudian, melakuakan pengaturan penonton. Kalau kapasitas penonton di stadion ada 76.000, kami izinkan untuk dipenuhi semua paling banter 30 persennya. Jangan sampai padat," jelas Gatot.