Bagikan:

JAKARTA - Kepala gugus tugas COVID-19 regulator obat Uni Eropa , European Medicines Agency (EMA) Marco Cavaleri mengatakan, vaksin COVID-19 AstraZeneca memiliki profil risiko-manfaat yang menguntungkan untuk semua kelompok umur, terutama bagi orang lanjut usia (lansia) di atas 60 tahun. 

Pernyataan ini meluruskan pemberitaaan oleh surat kabar Italia La Stampa, yang menyebut Cavaleri mengatakan, negara-negara harus menghindari pemberian vaksin kepada orang berusia di atas 60 tahun selain kelompok usia yang lebih muda, di tengah kekhawatiran akan pembekuan darah yang sangat langka dan karena vaksin alternatif tersedia.

"Sayangnya kata-kata saya belum ditafsirkan dengan benar dalam wawancara baru-baru ini dengan La Stampa. Vaksin AstraZeneca mempertahankan profil risiko manfaat yang menguntungkan di segala usia, tetapi terutama pada orang tua di atas 60 tahun," terang Cavaleri dalam sebuah pernyataan kepada Reuters, seperti dikutip Senin 14 Juni. 

EMA menilai vaksin AstraZeneca aman dan dapat digunakan untuk semua kelompok usia di atas 18 tahun. Namun beberapa negara anggota Uni Eropa telah berhenti memberikannya kepada orang-orang di bawah usia tertentu, biasanya berkisar antara 50 hingga 65, membatasi penggunaannya untuk yang lebih tua. Sementara, kasus pembekuan darah sangat jarang terjadi, terutama di kalangan anak muda.  

Pada Minggu malam, La Stampa mengubah judul artikelnya secara online dan menambahkan klarifikasi dengan komentar Cavaleri kemudian pada artikelnya. Editor Massimo Giannini mengatakan dia tidak memiliki komentar lebih lanjut.

Awal pekan ini, Pemerintah Italia mengatakan akan membatasi penggunaan vaksin AstraZeneca untuk orang berusia di atas 60 tahun, setelah seorang remaja yang menerima suntikan itu meninggal karena pembekuan darah yang langka.

Menteri Kesehatan Italia Roberto Speranza mengatakan kepada wartawan pada Hari Minggu kemarin, Italia akan terus menggunakan vaksin AstraZeneca untuk mereka yang berusia di atas 60-an, termasuk mereka yang belum menerima suntikan pertama.

Untuk diketahui, seperti kebanyakan negara Uni Eropa, Italia secara singkat menghentikan vaksinasi AstraZeneca pada Bulan Maret, karena kekhawatiran tentang masalah pembekuan darah yang sangat langka. 

Namun selang sebulan kemudian, Negeri Pizza kembali menggunakan vaksin ini setelah EMA menyebut manfaatnya lebih besar daripara risiko apa pun, dengan rekomendasi lebih utama digunakan untuk lansia di atas 60 tahun.