Bagikan:

JAKARTA - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali menegaskan tak mau gegabah memberikan rekomendasi kegiatan olahraga dengan penonton. 

Belakangan memang muncul wacana untuk menghadirkan penonton dengan jumlah terbatas dalam kegiatan olahraga. Tapi Menpora menegaskan belum memutuskan rekomendasi.

"Sampai saat ini kita belum, karena kita belum diskusikan. Saya tidak mau gegabah karena sekarang ini pelaksanaan kegatan Piala Menpora alhamdulillah sampai sekarang sudah memasuki semi final prokesnya terjaga," kata Menpora Amali, Senin, 12 April.

Hingga saat ini kegiatan pra musim untuk sepak bola belum dihadiri penonton. Sedangkan gelaran sepak bola sudah diatur ketat untuk tim dan official termasuk paramedis dan personel keamanan. 

"Semua yang akan masuk stadion harus sudah di swab antigen dan itu dilakukan rutin oleh panitia. Alhamdulillah sampai hari ini belum ada hal yang mengkhawatirkan. Bahkan basket yang sudah menyelesaikan pertandingannya, alhamdulillah tidak ada kasus yang muncul. Karena memang saya wanti-wanti, saya mau berikan rekomendasi kalau prokesnya serius dan disiplin," papar Menpora Amali.

Dia mencontohkan, bila pertandingan sepak bola dilaksanakan sore hari, maka pagi hari semua yang terlibat harus menjalani swab PCR.

"Jika mereka main sore atau malam, maka jam 9 pagi harus sudah diswab PCR, bahkan ada yang bilang cenderung ketat. Jika di luar negeri selebrasi boleh pelukan kalau di Indonesia dilarang, cukup angkat tangan saja tidak harus pelukan," ujarnya.

"Yang menjadi pedoman kita adalah keselamatan dan kesehatan masyarakat kita. Oleh karena itu kita harus dukung upaya pemerintah untuk melakukan PPKM skala mikro," sambung Menpora Amali.

Sementara itu, Kasubbid Tracing Satgas COVID-19 Koesmedi Priharto menyampaikan masih intensifnya penanganan COVID-19.

“Virus ini cukup ganas, menyebabkan banyak kematian dan penularan, biaya yang sudah dikeluarkan juga tidak sedikit. Upaya paling utama yakni menyadarkan masyarakat hidup berdampingan dengan COVID-19 dengan disiplin menerapkan 3M," kata Koesmedi.

"Kami mengimbau tetap patuh protokol kesehatan. Kita tahu ada beberapa olahraga yang suporternya sukar untuk di kendalikan tapi ada juga mereka-mereka yang mudah dilakukan," sambungnya.