Bagikan:

JAKARTA- Selama pandemi COVID-19 melanda Indonesia sejak awal Maret 2020, semua pertandingan olahraga dihentikan. Tak terkecuali sepak bola yang punya penggemar militan paling besar di Indonesia. Selama setahun “puasa bertanding”, kini mulai tersaji turnamen bertajuk Piala Menpora 2021 yang diharapkan Zainudin Amali bisa jadi katalisator setelah sekian lama para pemain “puasa” bertanding.

Banyak sekali orang yang bergantung pada sepak bola baik secara langsung atau tidak langsung. “Banyak orang yang bergantung pada sepak bola hilang pendapatannya. Banyak sekali yang terdampak karena turnamen tidak ada. Terhenti turnamen selama setahun ini uang yang hilang sekitar Rp1 triliun, itu angka dari PSSI ya. Banyak yang tak dapat gaji dan tunjangan lainnya,” kata pria kelahiran Gorontalo saat disambangi di kantornya Kementerian Pemuda dan Olahraga, belum lama berselang.

Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali. (Foto: Savic Rabos, DI: Raga/VOI)

Terhentinya turnamen sejatinya bisa disorot dari berbagai sudut pandang. Dari sudut pandang pemain, sekian banyak pemain profesional yang tak digaji oleh klub karena mereka tidak ada pertandingan. Saat kompetisi terhenti, mereka tak mendapat bayaran atau gaji dari klub.  

Selain itu sekian banyak orang yang bergantung pada sepak bola baik secara langsung mau pun tidak langsung merasakan dampak dari terhentinya kompetisi sepak bola profesional. “Mereka yang terdampak itu mulai dari tukang parkir, tukang sablon kaos dan atribut yang biasa digunakan untuk menonton dan pawai setelah bertanding. Dan masih banyak lagi,” katanya.

Inilah konsekuensi dari upaya untuk mengurangi sebaran COVID-19. Memang serba-salah namun semuanya harus dilakukan. Kesehatan amat penting untuk melakoni kehidupan di duni ini. Salah satu syarat yang dikemukakan Amali untuk turnamen Piala Menpora 2021, semua harus mematuhi protokol kesehatan.

Peraturan soal protokol kesehatan ini memang bersifat tegas dan sedikit kaku. “Saya meminta kepada seluruh pemain, pelatih dan orang yang terlibat dalam perhelatan Piala Menpora ini harus patuh pada protokol kesehatan,” katanya.

Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali. (Foto: Savic Rabos, DI: Raga/VOI)

Selain itu Zainudin Amali menegaskan kepada pemilik klub, pemimpin salah satu persyaratan untuk turnamen ini dilaksanakan adalah patuh pada protokol kesehatan.  Dan turnamen ini menjadi tolok ukur untuk turnamen lainnya di lingkup olahraga sepak bola. “Setelah turnamen ini berjalan lancar dan semuanya tertib mengikuti protokol Kesehatan turnamen sejenis seperti Liga 1 dan Liga 2 dan turnamen lainnya bisa dilaksanakan,” katanya.

Seperti harapan Menpora Zainudin Amali, agar Turnamen Sepak Bola Piala Menpora 2021 bisa dijadikan tolok ukur agar turnamen lainnya bisa terselenggara.