JAKARTA - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali, bakal mengkaji wacana adanya penonton terbatas dalam pertandingan Liga 1 dan Liga 2.
Apabila liga tersebut kembali digelar maka Kemenpora bersama PSSI, PT LIB dan Polri akan membahas cermat aturan mainnya. Menyusul Presiden Joko Widodo juga sudah membuka peluang digelarnya Liga Indonesia.
"Jadi Bapak Presiden menyampaikan kepada saya untuk dikaji dan kita akan lihat juga terkait percepatan dari vaksinasi ini. Kita akan hitung betul," ujar Menpora Amali dalam keterangan pers secara virtual, Rabu, 14 April.
Sehubungan dengan lampu kuning dari Presiden, Menpora Amali akan segara berkomunikasi dengan penyelenggara liga seperti pihak keamanan, PSSI dan PT. LIB. Amali menegaskan harus dicermati plus minus bila pertandingan diperbolehkan serta membolehkan suporter meski terbatas.
"Ini bukan pekerjaan ringan ya mengizinkan siapa yang boleh dan tidak boleh nonton langsung. Tetapi, beliau (Presiden, red) telah membuka peluang untuk mengkaji lebih dulu. Mengkaji ya bukan mengizinkan," kata Amali menegaskan.
"Kita tidak gegabah, tetap akan lakukan pengkajian supaya benar-benar hasil dari kajian kita itu menjadi dasar untuk mengeluarkan izin dari pihak kepolisian," sambungnya.
BACA JUGA:
Amali mengatakan selama ini Presiden Jokowi juga memantau langsung Piala Menpora, bahkan menampung aspirasi masyarakat pecinta sepakbola Indonesia. Muncul arahan agar dilakukan kajian menyoal bagaiamana adanya penonton terbatas dalam jalannya liga.
Menurut Amali, arahan Presiden dalam wacana penonton terbatas itu sekaligus untuk mendidik bagaimana para penonton dan suporter Indonesia menjadi tertib.
"Ini bukan keputusan tapi baru kajian. Jika hasilnya ternyata tidak visible untuk penonton ya saya akan sampaikan seperti itu. Kajian ini juga berlaku untuk semua kegiatan olahraga. Sehingga kita akan menetapkan SOP yang standar sesuai karakteristik dari cabor itu," ujar Menpora Amali.