Bagikan:

JAKARTA - Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora) Zainudin Amali menegaskan, dirinya tidak mau gegabah dalam memberikan rekomendasi kegiatan olahraga yang menghadirkan penonton.

Pesan itu disampaikan Menpora Amali saat menjadi narasumber program Lunch Talk Berita Satu TV secara virtual di Sitroom Kemenpora, Senayan, Jakarta.

Akhir-akhir ini memang muncul wacana untuk menghadirkan penonton yang terbatas dalam kegiatan olahraga. Amali tegas menyampaikan belum memberikan rekomendasi untuk hal itu.

"Sampai saat ini kita belum, karena kita belum diskusikan. Saya tidak mau gegabah karena sekarang ini pelaksanaan kegatan Piala Menpora alhamdulillah sampai sekarang sudah memasuki semi final prokesnya terjaga," kata Menpora Zainuddin Amali, Senin, 12 April. 

Sampai hari ini kegiatan pra musim untuk sepak bola belum dihadiri oleh penonton. Semua yang akan masuk stadion sudah ada jumlah yang terbatas. Maksimal 290 orang saja dari ribuan kapasitas stadion, dan itu sudah termasuk supir ambulans penjaga kemanan dan sebagainya. 

"Semua yang akan masuk stadion harus sudah di swab antigen dan itu dilakukan rutin oleh panitia. Alhamdulillah sampai hari ini belum ada hal yang mengkhawatirkan. Bahkan basket yang sudah menyelesaikan pertandingannya, alhamdulillah tidak ada kasus yang muncul. Karena memang saya wanti-wanti, saya mau berikan rekomendasi kalau prokesnya serius dan disiplin," urai Amali.

Dia mencontohkan, jika pertandingan sepak bola dilaksanakan sore hari, maka pagi harinya harus sudah di-swab PCR.

"Jika mereka main sore atau malam, maka jam 9 pagi harus sudah diswab PCR, bahkan ada yang bilang cenderung ketat. Jika di luar negeri selebrasi boleh pelukan kalau di Indonesia dilarang, cukup angkat tangan saja tidak harus pelukan," ujarnya.

"Yang menjadi pedoman kita adalah keselamatan dan kesehatan masyarakat kita. Oleh karena itu kita harus dukung upaya pemerintah untuk melakukan PPKM skala mikro," tambah Menpora Amali.

Kasubbid Tracing Satgas COVID-19 Koesmedi Priharto menyampaikan virus COVID-19 masih banyak permasalah termasuk mutasi virusnya cukup membuat masalah di beberapa negara yang tadinya tenang akhirnya bermasalah kembali.

"Virus ini cukup ganas, menyebabkan banyak kematian dan penularan, biaya yang sudah dikeluarkan juga tidak sedikit. Upaya paling utama yakni menyadarkan masyarakat hidup berdampingan dengan Covid-19 dengan disiplin menerapkan 3M," katanya.

"Kami mengimbau tetap patuh protokol kesehatan. Kita tahu ada beberapa olahraga yang suporternya sukar untuk di kendalikan tapi ada juga mereka-mereka yang mudah dilakukan," tambahnya.